Harkitnas dan Hardiknas, Gubernur Sumut Sampaikan Pesan Boedi Utomo
- Dok Pemprov Sumut
VIVA Medan - Untuk bisa bangkit, butuh pengajaran dan pendidikan berkualitas, agar terjadi perubahan yang baik bagi seluruh komponen dan aspek kehidupan berbangsa. Karenanya, semangat juang para pendahulu harus diteruskan dengan cita-cita dan semangat berjuang, belajar, berumbuh dan terus melangkah maju.
Hal itu disampaikan, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan ke-115 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di Lapangan Astaka, Jalan Willem Iskandar, Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Senin 22 Mei 2023.
Hadir di antaranya Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani, mewakili Pangdam I/BB, mewakili Kajati Sumut, Ketua KADIN Sumut Firsal Mutyara dan unsur Forkopimda. Turut mendampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis dan para pengurus Darma Wanita Persatuan (DWP) Sumut, para pimpinan OPD serta dua ribuan siswa SMA/SMK, personel TNI/Polri dan Satpol PP.
Dalam pidatonya, Gubernur mengungkapkan, bahwa Harkitnas yang ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo pada 20 Mei 1908, sejak saat itu gerakan perjuangan Indonesia bergerak maju mewujudkan bangsa yang satu, berdaulat, adil dan makmur.
"Boedi Utomo berdiri untuk mendorong Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu. Tiga tujuan yang menjadi cita-cita utama Kebangkitan Nasional yakni memerdekakan kemanusiaan, memajukan Nusa dan Bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia," jelas mantan Pangkostrad itu.
Di masa sekarang, lanjut Gubernur, semangat untuk bangkit pascapandemi Covid-19 sejam tiga tahun lalu, dikobarkan dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Semangat ini pula, yang menjadi pemicu kebangkitan pendidikan yang diperingati sebagai Hardiknas yang jatuh pada 2 Mei 2023 lalu.
Sebab, katanya, selaras dengan itu momentum itu, telah terjadi perubahan besar dimana para peserta didik (siswa sekolah), melalui program kurikulum merdeka belajar, membawa bangsa ini semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi anak bangsa.