Bonus Atlet dan Pelatih PON Sumut Mundur Nunggu Bobby Nasution, KONI: Tinggal Pencairan dan Penyerahan
- Dok Pemprov Sumut
VIVA Medan - Bonus untuk atlet dan pelatih kontingen Sumatera Utara (Sumut) yang berprestasi dan mempersembahkan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut harus bersabar.
Penyerahan bonus awalnya berlangsung Februari 2025, diyakini mundur dan menunggu Gubernur Sumut, Bobby Nasution untuk menyerahkannya. Sedangkan saat ini semua kepala daerah sedang mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, 21 hingga 28 Februari 2025.
Sebelumnya, Dispora Sumut menjanjikan pencairan bonus paling lambat Februari 2025 atau sebelum pergantian gubernur Sumut terpilih dilantik. Faktanya, sampai pelantikan kepala daerah terpilih (Bobby Nasution) bonus tak kunjung diserahkan.
Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis mengatakan pihaknya bersama Dispora masih menunggu rampungnya proses administrasi di pemerintah provinsi. KONI Sumut memastikan bonus pasti cair, hanya saja mundur waktunya.
“Saya yakin, kita harus positif thinking ya terhadap masalah bonus. Yang pasti bonus sudah disetujui, sudah dianggarkan, dan sudah dialokasikan. Tinggal pencairan untuk penyerahannya. Tentu ini masalah administrasi, jadi gak ada masalah lain. Ini cuma masalah administrasi,” kata John, Rabu 19 Februari 2025 lalu.
Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Bobby Nasution-Surya saat bejalan ke Istana Negara.
- Dok Pemprov Sumut
Meski begitu, John juga berharap penyerahan bonus agar tidak terlalu lama diserahkan kepada atlet dan pelatih. Mengingat, sejumlah daerah lain justru sudah memberikan bonus sejak awal 2025. Minimal, sebelum lebaran mereka sudah mendapat bonus yang dijanjikan oleh Pemprovsu.
“Istilahnya, saya minta kemarin jangan sampai lah lewat lagi jauh. Tidak sampai lebaran, sudah mereka terima lah itu bonus,” ucapnya.
John juga berharap gubernur Sumut terpilih yang nantinya menyerahkan langsung bonus kepada atlet dan pelatih. Hal itu juga yang menyebabkan penyerahan bonus harus molor ke Maret.
“Kalau dibilang janji Dispora bulan dua (Februari) sebenarnya sudah dapat bulan dua. Tapi, kalau dipaksakan, beliau (gubernur terpilih) dilantik 20 Februari dan kembali 28 Februari karena ikut retret seminggu di sana (Magelang). Kita menginginkan bonus itu diserahkan gubernur. Kita sabar lah menunggu sampai siap pelantikan dan menyelesaikan kewajiban yang lain,” ujar John.
Efisiensi anggaran kementerian dan lembaga pada 2025 membuat sejumlah program kerja yang dicanangkan sejumlah sektor tentu akan berdampak. Termasuk sektor olahraga, efisiensi anggaran dari Kemenpora, tentu berpengaruh untuk pembinaan olahraga, termasuk di daerah.
Tidak hanya pembinaan, anggaran untuk penghargaan dan reward juga diprediksi akan berdampak. Meski begitu, pemerintah provinsi Sumatera Utara memastikan untuk reward atau bonus atlet yang berprestasi di ajang PON 2024, tetap akan dibayarkan.
Kepala Dinas kepemudaan dan keolahragaan Provinsi Sumatera Utara, Mafullah Pratama Daulay mengatakan, pemerintah provinsi sedang melakukan refocusing anggaran terkait kebijakan efisiensi anggaran dari presiden Prabowo. Saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sumatera Utara sedang melakukan efisiensi anggaran di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
”Saat ini TAPD sedang melakukan refocusing anggaran. Artinya, ada efisiensi di masing-masing OPD. Salah satu prioritasnya adalah pemenuhan tali asih bagi atlet berprestasi, selain kebutuhan lainnya. InsyaAllah semua akan terpenuhi,” ujar Mafullah Daulay 9 Februari 2025 lalu.