Pasca Ricuh, Stadion Baharoeddin Siregar Tetap Jadi Home Base PSMS Babak 12 Besar

Pemain PSMS Medan meluapkan kegembiraan usai menang.
Sumber :
  • Fanpage Edy Rahmayadi

Akibatnya, selain mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI berupa denda dan tiga laga tanpa penonton, berhembus kabar bahwa pengelola stadion mempertimbangkan untuk tidak lagi memberikan izin bagi PSMS menjadikannya sebagai markas.

Imbang 2-2 Lawan Nusantara United, PSDS Protes Keras Penambahan Waktu 10 Menit

Untuk sanksi Komdis PSSI tersebut, manajemen PSMS Medan telah melakukan upaya banding, sementara terkait kabar pertimbangan pengelola untuk tidak mengizinkan stadion di Lubukpakam itu, Andry Mahyar membantahnya.

"Oh tidak, kita tetap menggunakan Stadion Baharoeddin Siregar, mudah-mudahan tak ada kendala. Sejauh ini tak ada masalah. Sementara untuk sanksi, kami optimis, Insya Allah banding kami dikabulkan," kata dia lagi.

Tak Mau Ikuti Jejak Sada Sumut ke Liga 3, PSDS Wajib Menang Lawan Nusantara United

Andry Mahyar menyebut, manajemen PSMS tetap berharap laga kandang 12 besar PSMS tetap dengan penonton. Menurutnya, kehadiran penonton yang terdiri dari suporter dan penonton umum menjadi penting untuk PSMS Medan.

"Apapun itu, kehadiran suporter dan pendukung menjadi roh bagi PSMS Medan yang berjuang untuk ke Liga 1. Kami berharap upaya banding yang kami lakukan dikabulkan PSSI," ungkapnya.

Labura Hebat Cetak Sejarah Juara Liga 3 Zona Sumut, Rombak Skuad Hadapi Babak Nasional

Sekadar informasi, di babak 12 besar, PSMS Medan tergabung di Grup X bersama tiga tim lainnya. PSMS Medan, peringkat tiga klasemen akhir Grup 1 berada satu grup dengan pemuncak dan runner-up Grup 1 Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh, serta peringkat 3 Grup 2, PSIM Yogyakarta.