Peliputan PON 2024, Wartawan Harus Pahami Regulasi yang Ditetapkan

Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumut, M Syahrir.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Wartawan harus memahami regulasi dan etika dalam liputan pertandingan olahraga, terlebih pada ajang setingkat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Meski dilindungi undang-undang (UU) Pers, tidak serta merta wartawan bebas tanpa aturan berlaku yang ditetapkan.

Pelaksanaan PON 2024 Aceh-Sumut, Menpora: Saya Beri Nilai Kali Ini 8,5

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumut Drs Muhammad Syahrir MIKom saat menjadi narasumber pada Pelatihan Liputan Menuju PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Aula Gedung KONI Sumut, Jalan Willem Iskandar, Medan, Senin 24 Juli 2023.

Katanya, wartawan memiliki peran besar dalam kesuksesan pelaksanaan PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Ini harus dimanfaatkan wartawan agar memberikan informasi akurat sesuai data dan fakta kepada masyarakat Sumut dan Indonesia.

Ribuan Masyarakat Padati Stadion Utama Sumut Saksikan Closing Ceremony PON 2024

Namun dalam liputan PON 2024 mendatang, Syahrir menjelaskan tentang etika yang harus dipatuhi wartawan. Pertama adalah mengikuti regulasi yang ditetapkan panitia besar dan cabang olahraga.

"Misalnya dalam satu pertandingan olahraga, tidak semua sudut bisa dimasuki wartawan. Biasanya panitia sudah memberi pemahaman," jelas mantan Ketua PWI Sumut itu.

Menpora Catat 13 Ribu Atlet Bertarung di 65 Cabor di PON 2024 Aceh-Sumut

Pelatihan jurnalistik peliputan PON XXl/2024 Aceh-Sumut Wilayah Sumut.

Photo :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

Kemudian memahami kode etik. Dalam hal ini, Syahrir menyebutkan bahwa wartawan sudah diatur dalam Undang-undang UU Pers Nomor 4 Tahun 1999. Namun juga harus Kode Etik Jurnalistik yang menjadi pedoman wartawan. Selanjutnya, wartawan harus ematuhi aturan venue cabang olahraga saat pertandingan, khususnya untuk fotografer/kameramen.

"Misalnya di pertandingan sepak bola, panitia sudah menetapkan lokasi untuk wartawan tulis dan fotografer," ungkapnya.

Yang tidak kalah penting, kata Syahrir, wartawan harus memberikan hasil pertandingan sesuai data dan fakta di lapangan.

"Lalu menempatkan posisi pemberitaan sebagai penyampai informasi," tegasnya.

Syahrir menambahkan, pemberitaan atau liputan dapat berbentuk motivasi maupun kritik pengamatan wartawan di lapangan, namun menghindari pemberitaan yang bernuansa provokasi dan tetap menjaga independasi.

"Wartawan juga harus .engutamakan narasumber yang memiliki kredibilitas dan berkompeten sebagai sumber berita," tandasnya.

Syahrir berharap agar semua wartawan di Sumut bisa berbenah menghadapi PON 2024 mendatang. Wartawan harus mendukung Sumut menjadi tuan rumah yang baik.

"Dengan begitu, misi tri sukses yang diusung Sumut bisa tercapai," pungkasnya.