Demi Tutupi Setoran Pinjaman Nasabah, Bos PNM Mekaar Suruh Anggota Jual Diri

AU, pegawai PNM Mekaar yang disuruh atasannya jual diri.
Sumber :
  • TvOne

VIVA - Pelecehan, persekusi dan penghinaan diduga dialami seorang karyawan wanita Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, berinisial AU (19) oleh atasannya sendiri tempat ia bekerja. Atasan AU menghina dirinya dan menyuruh ia menjual diri untuk menutupi setoran pinjaman nasabah.

Jelang Pemilu 2024, Presiden Apresiasi Pj Bupati Nizhamul Jaga Kondusifitas di Batubara

Warga Desa Lengkese, Dusun Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan (Sulsel) itu diduga mengalami pelecehan, persekusi dan penghinaan disebut dengan sebutan hewan 'Anjxxx dan Sexxx'. Bahkan AU diminta untuk menjual kelaminnya dengan melacurkan dirinya agar bisa mendapat uang dan menutupi pinjaman nasabah yang setorannya tidak mencapai target.

"Kejadiannya malam Sabtu, di pinggir jalan masuk SMA Negeri 1, kepala cabangku mengatai saya anjxxx dan setxx, bahkan saya disuruh melacurkan diri untuk menutupi pinjaman nasabah ke kantor yang tidak capai target," kata AU melansir VIVA, Senin, 27 Maret 2023.

Predator Seks Sodomi Bocah di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat

AU menceritakan, penghinaan itu terjadi pada hari Sabtu 11 Maret 2023 sekitar pukul 00.30 WITA. Dimana saat itu ia dipaksa untuk menyetor uang yang pinjaman nasabahnya sebesar Rp6 juta.

Sementara para nasabah yang ia tagih masih banyak yang belum membayar. Akibatnya, atasannya marah dan meminta AU untuk menjual diri. Parahnya lagi, ia dipaksa untuk mendatangi rumah keluarganya untuk meminjam uang agar bisa merampungkan setorannya ke kantor malam itu juga.

Menyelinap ke Dalam Kamar, Pria di Kota Tebingtinggi Sumut Cabuli Anak Tetangganya

"Selain nasuruhka jual diri, saya juga di suruh pergi ke rumahnya keluargaku pinjam uang, alasannya untuk menutupi kekurangan angsuran nasabah sebanyak 6 juta rupiah, padahal saat itu sudah masuk waktu subuh," jelasnya.

Ilustrasi pelecehan seksual.

Photo :
  • (Istimewa)

Untuk menutupi kekurangan angsuran nasabahnya yang akan disetor ke kantornya, AU terpaksa menggunakan uang pribadinya sebesar Rp 2 juta. Sedangkan sisanya, Rp 4 juta terpaksa belum bisa disetorkan ke kantor. Karena kepala cabang tidak menerima alasan, buku rekening dan handphone miliknya disita sebagai jaminan.

"Buku tabungan dan handphone pribadi milik saya diambil paksa oleh kepala cabang, katanya sebagai jaminan," ungkapnya.

AU mengaku atasannya menghina dan menyita barang miliknya dikarenakan laporan penagihan yang dilaporkan oleh bagian peng-input data sudah rampung. Sementara banyak nasabah yang meminjam belum menyelesaikan tagihannya.

"Makanya kepala cabang memaksa saya untuk menutupi Rp 6 juta itu dengan menjual diri dan menyita HP serta buku rekening pribadi saya," ujarnya.

Menurut AU, insiden penghinaan itu disaksikan 3 orang rekannya, dua diantaranya rekan sesama penagih, dan satunya lagi adalah wakil kepala cabang. Adapun kepala cabang PNM Mekaar Takalar yang menghinanya berinisial N.

"Ibu N itu kepala cabang PNM Mekaar wilayah Takalar alamat kantornya di Dusun pa'gannakkang Desa Lakatong Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar," kata AU.

Akibat penghinaan itu, AU memilih tidak masuk kerja dan berencana mengundurkan diri lantaran trauma atas kejadian yang menimpa dirinya itu.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id Judul Artikel : Karyawati PNM Takalar Disuruh Bos Jual Diri untuk Tutup Setoran Pinjaman Link Artikel : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1587103-karyawati-pnm-takalar-disuruh-bos-jual-diri-untuk-tutup-setoran-pinjaman