13 PTPN Segera Digabungkan Jadi Dua Sub Holding PalmCo dan SupportingCo

Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, M Abdul Ghani.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

Selain itu, PalmCo berencana akan membangun industri hilir biodiesel dengan kapasitas 450.000 ton RBDPO/tahun pada tahun 2025 sebagai bentuk peran serta dalam program B30.

Tinjau Bendungan Lau Simeme, Kapolda Sumut: Proyek Ini Bermanfaat Bagi Masyarakat

"Kemudian, rencana program B40, pembangunan pabrik Bio CNG pada 6 Unit PKS yang berada didalam PalmCo sampai tahun 2024 melalui Kerjasama kemitraan dan melakukan program peremajaan sawit rakyat seluas 60.000 ha sampai dengan tahun 2026,” tutur Ghani.

Sedangkan SupportingCo, Abdul menjelaskan akan menjadi Perusahaan Pengelola Aset Perkebunan Unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset. Selanjutnya, pengelolaan tanaman perkebunan serta bentuk diversifikasi usaha lainnya yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, seperti green business.

Warga Desak BWSS II Segera Bayarkan Ganti Rugi Lahan Terdampak Proyek Bendungan Lau Simeme

Dengan penggabungan, Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) akan menjadi tiga Sub Holding yang mendukung ketahanan pangan, yaitu SugarCo (telah berdiri 2021) yang akan merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional.

Sedangkan, PalmCo akan meningkatkan hilirisasi produk-produk kelapa sawit. Kemudian SupportingCo yang akan menjadi pengelola aset perkebunan unggul. Pembentukan PalmCo dan SupportingCo adalah bagian dari transformasi PTPN, dimana dalam 2 tahun terakhir transformasi PTPN menghasilkan kinerja yang meningkat.

Salurkan Bantuan Pangan, Jokowi Sebut Masyarakat akan Terima Beras 10 Kg hingga Juni 2024

Pada 2021, PTPN Group mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,64 triliun dan dan EBITDA sebesar Rp 14,18 triliun. Kemudian pada 2022, laba bersih mencapai Rp 6,02 triliun, atau naik 30% secara tahunan (YoY), dan EBITDA sebesar Rp 15,83 T triliun.

Diharapkan, PalmCo akan menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu Ha pada tahun 2026, dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia.

Halaman Selanjutnya
img_title