Pramono Anung Unggul Hitung Cepat di Pilgub Jakarta, Respon  Jokowi: Tanya Pak RK

Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul dari dua paslon lainnya, hasil hitung cepat atau quick count di Pilkada Jakarta tahun 2024. Empat lembaga survei nasional, yakni LSI Denny JA, Indikator Politik Indonesia, Poltracking Indonesia, dan Voxpol Center telah mengeluarkan hasi hitung cepat atau quick count untuk Pilkada DKI Jakarta.

Gelar Wisuda Diikuti 1975 Lulusan, Rektor Unimed: Konsisten Lahirkan SDM Unggul dan Berkarakter

Dari hasil hitung cepat empat lembaga survei Anung-Rano Karno unggul sementara. Ditanya hal tersebut, kepada mantan Presiden RI, Joko Widodo. Dia pun, terlalu merespon hal itu. Biarkan Pilkada Jakarta 2024, urusan dari Ridwan Kamil sebagai rival dari Anung. "Tanya sama pak RK (Ridawan Kamil)," ucap Jokowi kepada wartawan, di Kota Medan, Jumat 29 November 2024.

Diberitakan sebelumnya, Harapan Cagub-Cawagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK)-Suswono untuk memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta 2024 satu putaran gagal tercapai. Hal ini terlihat dari hasil hitung cepat atau quick count sementara.

Pemerintah RI Tetapkan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen, Ini Kata Kadisnaker Sumut

RK mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan dirinya gagal menang satu putaran pada Pilkada Jakarta 2024 ini. Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara rinci faktor yang membuatnya gagal tersebut. “Politik itu bukan matematik ya, ada banyak faktor yang tidak bisa saya sampaikan secara mudah dalam doorstop ini,” kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu, 27 November 2024.

Dalam kesempatan itu, RK mengakui hasil hitung cepat berbagai lembaga survei tak jauh berbeda dengan hitungan yang dilakukan di internal tim pemenangan. Maka dari itu, evaluasi pun bakal dilakukan menyikapi hasil hitung cepat yang ada.

Dituding Dibalik Kekalahan Andika Prakarsa di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja

"Ya evaluasinya terlalu banyak ya, tapi poinnya hasil evaluasi, hasil hitung cepat ini justru baru mau akan dievaluasikan, mau baru akan dibahas," ungkapnya.

Evaluasi tersebut kata RK bakal mencakup pengukuran ulang semua langkah yang pernah dilakukan, termasuk metode kampanye hingga koalisi. Data-data bakal kembali dibuka untuk melihat sisi kuat dan lemah dalam kerja pemenangan.

Halaman Selanjutnya
img_title