Gempa 7.8 Magnitudo Guncang Turki, 15 Orang Meninggal Dunia

Gempa 7.8 magnitudo di Turki robohkan bangunan di sejumlah provinsi.
Sumber :
  • Twitter

VIVA - Gempa hebat dengan magnitudo 7.8 mengguncang Turki, Senin, 6 Februari 2022. Gempa terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat, di kedalaman 17,9 km (11 mil) di dekat kota Gaziantep.

Ikuti Pameran EURIE 2024 di Turki, USU Bidik Pasar Pendidikan Tinggi Internasional

Laporan sementara, gempa magnitudo 7.8 itu menyebabkan 15 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut akan terus bertambah sebab banyak gedung-gedung di Turki hancur, dan berkemungkinan orang-orang tertimpa puing-puing bangunan.

Gubernur Turki Erdinc Yilmaz juga menyebut bahwa 34 bangunan hancur di provinsi tersebut. Gampa diketahui terjadi pada pukul 04.17 pagi waktu setempat, di kedalaman sekitar 17,9 kilometer.

PSBI Gelar Pesta Bona Taon 2024, Ini Pesan Effendi Simbolon

Baca juga:

Selain gempa dahsyat 7,8 skala richter, gempa lainnya juga kembali terjadi berkekuatan 7,4 dan 6,7 skala richter, yang juga dirasakan di 10 negara lainnya.

Serahkan Donasi Rp1 Miliar, Bobby Nasution Kecam Kekezaman Israel dan Dukung Kemerdekaan Palestina

Menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, mengatakan bahwa gempa dirasakan di beberapa wikayah seperti Siprus, Suriah, Israel, Lebanon, Yunani, Yordania, Irak, Rumania, Georgia, dan Mesir.

Selain itu, berdasarkan laporan televisi Turki HaberTurk mengungkapan bahwa bangunan-bangunan juga runtuh di provinsi Malatya, dan Diyarbakir.

Melansir BBC Internasional, gempa tersebut dirasakan di ibu kota Ankara dan kota-kota lainnya, serta dirasakan di seluruh wilayah Turki.

Laporan mengenai gempa itu mengatakan bahwa beberapa bangunan runtuh, dan sejumlah orang mungkin terjebak dalam runtuhan puing-puing bangunan.

Selain itu, badan survei AS juga mengatakan bahwa terjadi gempa susulan sebesar 6,7 skala richter.

"Gempa susulan yang kuat telah dirasakan di Turki tengah, di mana gempa berkekuatan 6,7 lainnya melanda pada kedalaman 9,9 kilometer sekitar 11 menit setelah gempa pertama," sebut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).