6 Daerah Aceh Terdampak Banjir, 19 Ribu Warga Mengungsi
- BNPB
VIVA - Sedikitnya 19.057 warga terpaksa mengungsi akibat terdampak banjir yang meluas di Provinsi Aceh. Dilaporkan 6 daerah terdampak banjir, yakni, Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara dan Bireuen.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, banjir terparah terjadi di Kabupaten Bireuen. Dilaporkan 13 kecamatan tergenang banjir yang membuat 7.106 warga mengungsi karena rumah mereka terendam.
Banjir tersebut disebabkan intensitas hujan yang tinggi melanda wilayah pesisir timur Aceh dan membuat beberapa sungai aliran di daerah itu meluap hingga menggenangi pemukiman warga.
Baca juga:
- 2 Penambang Emas Ilegal di Madina Sumut Tewas Tertimbun Longsor
- Waspada Ya, 20 Daerah Berpotensi Alami Banjir Rob karena Ada Bulan Baru
- Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Longsor hingga Merusak Jembatan di Selatan Garut, Kata BPBD
"Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah Aceh, sehingga menyebabkan banjir yang menggenangi rumah warga dengan ketinggian air bervariasi hingga 3,5 meter," kata kepala BPBA, Ilyas, melansir VIVA Senin, 23 Januari 2023.
Sementara di Kabupaten Pidie, banjir terjadi akibat debit air di sungai Krueng Tiro, Kruang Paloh, Krueng Lala, Krueng Rubee dan Rukoh meluap hingga ke pemukiman warga serta merendam lahan pertanian warga.
Hingga saat ini, pihak BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah pengungsi yang diprediksi akan meningkat karena hujan di sejumlah wilayah masih turun dengan intensitas lebat.
BNPB dalam imbauannya menyebutkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan itensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang yang diperkirakan masih terjadi Senin 23 Januari 2023 untuk sebagian wilayah Provinsi Aceh.
Mengingat adanya potensi hujan eksktrem karerna wilayah Indonesia masih dalam periode puncak musim penghujan, BNPB mengimbau kepada warga masyarakat dan pemerintah daerah khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir.