Kasus Perundungan di Cilacap, Prof Ridha Beberkan Alasannya Karena Pengaruh Gadget

Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, SpBS (K)
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

"Kalau makan mungkin tidak ada kaitannya ke gadget, tapi apa yang didengar dan dan dilihatnya di gadget yang terkadang konten kekerasan ataupun game online yang cenderung permainan kekerasan bisa membentuk prilaku seseorang menjadi kejam," ujarnya.

Imbas Kematian Siswanya Diduga Dianiaya, Kepsek SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

"Sehingga penting untuk dimonitor konten-konten yang ditonton oleh anak didik agar terhindar dari prilaku keras dan kejam," ucapnya melanjutkan.

Selain itu juga bilang Prof Ridha, perlu adanya penguatan terhadap para guru di lembaga pendidikan. Sehingga para guru bisa menegakkan disiplin terahadap para anak didiknya.

Ayah Bejat di Taput Perkosa Putri Kandungnya Berulang Kali di Rumah, Ditangkap Polisi Sedih

"Ada reward dan punishment yang bisa diterapkan. Selama ini yang kita lihat, ada beberapa kejadian saat guru memberikan punishment terhadap muridnya, orang tua si murid tidak terima dan melaporkan si guru. Ini kan jadi melemahkan para guru dalam menindak pelanggaran," ungkap Prof Ridha.

Apalagi sambungnya, banyak sekolah yang membutuhkan murid agar proses pendidikan belajar mengajar bisa tetap berjalan, sehingga sering mentolerir kesalahan yang dilakukan murid.

Hotel Ibis Medan Sajikan Menu Berbuka Puasa Tradisional Hingga Modern, Berhadiah Motor

"Ini akan menyebabkan tidak terjadinya penegakan disiplin terhadap siswa yang melakukan pelanggaran di sekolah," tuturnya lagi.

Disinggung adanya temuan yang disampaikan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) bahwa perundungan di lingkungan pendidikan mencapai 50 persen dan temuan kasus terendah di Pondok Pesantren sekitar 6,25 persen, Prof Ridha melihat hal yang wajar.

Halaman Selanjutnya
img_title