Keterbukaan Publik Peringkat ke-5 di Indonesia, Bobby Nasution : Saya Apresiasi Pak Edy Rahmayadi
- Fanpage Bobby Nasution
VIVA Medan - Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution mengapresiasi kinerja Edy Rahmayadi saat menjadi Gubernur Sumut. Karena, keterbukaan informasi publik Sumut menduduki peringkat 5 besar di Indonesia.
Hal itu, disampaikan Bobby Nasution dalam debat publik Pilgub Sumut 2024 yang digelar KPU Sumut dengan subtema 'Optimalisasi layanan birokrasi dan administrasi' di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu malam, 30 Oktober 2024. "Izinkan saya mengapresiasi kinerja bapak Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut keterbukaan informasi Sumut masuk lima besar di Indonesia," ucap Bobby Nasution didampingi Calon Wakil Gubernur Sumut, Surya.
Dengan peringkat kelima tersebut, Bobby mengakui mendapatkan imbas yang baik, bagi Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan Pemerintah Kabupaten Asahan mendapatkan penghargaan yang sama. "Tapi, Edy memberikan penghargaan kepada saya dan pak Surya di Kantor Gubernur untuk Kota Medan dan Kabupaten Asahan," ucap Bobby berstatus Wali Kota Medan cuti kampanye itu.
Bobby mengatakan apresiasi ini, agar masyarakat umum mengetahui atas kinerja baik, sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023, lalu. "Kami apresiasi peringkat kelima di Indonesia, cita-cita kita minimal 3 besar di Indonesia. Hal ini, hal yang baik kami akui baik. Perlu kami sampaikan karena debat untuk perlu diketahui masyarakat," ucap suami Kahiyang Ayu itu.
Menyikapi pernyataan Bobby Nasution tersebut, Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Hasan Basri Sagala mengatakan bila terpilih pada 27 November 2024 mendatang, keterbukaan informasi publik di Sumut akan ditingkatkan. "Saya kira mas Bobby sudah berkata jujur, keterbukaan publik di Sumut betul 5 besar se-Indonesia. Kami berjanji kalau kami jadi Gubernur Sumut, kami akan terdepan untuk keterbukaan informasi publik ini," ucap Hasan.
Didampingi Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi. Lanjut Hasan, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan gagasan dan program dalam peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat. "Optimalisasi pelayanan publik ini, yang utama adalah, peningkatan kualitas SDM aparatur sipil negara kita. Kompetensi ASN kita dibidang digitalisasi. Itu terulang kepemimpinan, oralitas, leadership," jelas Hasan.