Pria Bertopeng Demo di Kejati Sumut, Desak Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas di Tapsel

Aksi massa GEMAS unjuk rasa di depan Kejati Sumut.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Gerakan Mahasiswa Anti Penindasan (GEMAS), menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejati Sumut, di Jalan AH Nasution, Kota Medan, Rabu 29 Mei 2024. Dalam aksinya tersebut, puluhan mahasiswa itu menggunakan topeng mirip Bjorka warna merah putih.

Kedatangan puluhan mahasiswa ini, mendesak melakukan upaya hukum, dalam pengusutan kasus dugaan korupsi pada pembangunan Puskesmas Pintu Padang, di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Massa aksi juga, membentangkan sejumlah spanduk, bertuliskan 'Bapak Kajati Sumut Panggil Aktor dan Periksa Pembangunan Puskesmas Pintu Padang - Tapanuli Selatan yang dimenangkam CV. Restu Jaya Mandiri T.A 2023 Senilai 8 Miliar Diduga Korupsi Persengkongkolan Jahat Dengan Konsultan Perencanaan CV. Osaka Karya Konsultan Terindikasi Markup Volume dan RAB. #KIKI#HUSIN#SAHDAN"

Koordinator Aksi, Ferdiansyah Pasaribu mengatakan selama 73 Tahun Tapsel ternyata belum menunjukkan kemajuan demokrasi dan hak asasi manusia serta pemberantasan korupsi. Praktek korupsi terus berlanjut seolah sudah menjadi budaya para penguasa di daerah.

"Hal ini sangat menciderai semangat reformasi yang meruntuhkan kekuasaan orde baru," ucap Ferdiansyah dalam orasinya, menggunakan alat penggeras suara.

Ferdiansyah mengaku beredar diduga terjadi persengkongkolan untuk merendam laporan masyarakat, terkait dugaan korupsi pada pembangunan Puskesmas tersebut.

"Kami juga menilai kondisi Tapanuli Selatan saat ini, dalam darurat korupsi, topeng ini sebagai simbol sindiran untuk inisial H orang kepercayaan nomor satu di Tapanuli Selatan," sebut Ferdiansyah.