Kapolres Nias Beberkan Tantangan Pengamanan di Pulau Terluar Melewati Ombak Tinggi

Personel Polres Nias melakukan pengamanan pendistribusian logistik Pemilu menggunakan kapal motor.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

Menuju pulau tersebut, dalam pengamanan logistik, harus melalui ombak tinggi. Pastinya, memiliki resiko besar bagi petugas kepolisian saat menjalani tugas pengamanan Pemilu ini.

“Dari 7 TPS di pulau terluar itu lima TPS ada di Pulau Hinako, satu TPS di Pulau Imana dan satu TPS di Pulau Bawasawa. Bersyukur semua surat suara dari kepulauan terluar ini sudah digeser ke kantor PPK dengan aman dan tanpa kendala,” jelas Revi Nurvelani.

Revi mengatakan salah satu kekhawatiran baik dalam proses distribusi logistik Pemilu maupun pergeseran surat suara setelah pencoblosan adalah kondisi cuaca. Namun, selama proses pergeseran logistik hingga surat suara menggunakan kapal motor, berjalan lancar dan cuaca mendukung.

“Kendala yang sangat kami antisipasi adalah cuaca buruk dan gelombang tinggi, sehingga saat distribusi logistik, berdasarkan hasil rapat KPU dan Bawaslu, dilakukan sehari lebih cepat. Dalam proses pergeseran logistik ke TPS terluar ini kami menugaskan 7 personel untuk mengawal saat distribusi hingga pengamanan TPS dan pergeseran surat suara ke kantor PPK,” kata Revi.

AKBP Revi menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat di wilayah hukum Polres Nias yang menjaga kondusifitas sehingga Pemilu 2024 berjalan dengan aman, lancar, jujur dan adil (jurdil).

Dia mengatakan saat ini pihaknya bersama TNI dan penyelenggara Pemilu terus mengawal pergeseran surat suara dari TPS ke kantor PPK hingga proses rekapitulasi berjenjang yang akan dilakukan.

“Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda yang menjaga suasana tetap kondusif. Kami juga mengapresiasi semangat personel Polri dan TNI yang telah bekerja tanpa kenal lelah sehingga pesta demokrasi berjalan damai dan lancar,” jelas Revi.