Janggal Kematian Bripka AS, Dokter Forensik: Karena Kurang Oksigen ke Otak

Ketua Ilmu Kedokteran Forensik USU, dr Asan Petrus, MKed, SpF (kanan).
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.

Photo :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

"Dari hasil dilakukan oleh tim, dukungan keterangan ahli, penyebab kematian korban disimpulkan mati lemas, akibat masuknya Sianida masuk kedalam kerongkongan hingga ke lambung dan salur pernafasan," jelas Panca dalam jumpa pers yang turut hadir  dua komisioner Kompolnas, yakni Benny Mamoto dan Poengky Indarti di Mapolda Sumut, 4 April 2023.

Kemudian, dari hasil penyelidikan lainnya. Panca mengungkapkan tidak ada unsur ditemukan Bripka AS mengalami penganiayaan sebelum ditemukan tewas bunuh diri. Karena, tidak ada luka di bagian kulit luarnya.

"Tidak ada luka di bagian kulit keluar korban. Yang terjadi benturan, diikuti kondisi di TKP," tutur jenderal bintang dua itu.

Dengan itu, Panca menjelaskan bahwa Bripka AS tidak juga ditemukan tanda-tanda penganiayaan korban, sebelum ditemukan tewas. Termasuk, tidak ada ditemukan unsur paksaan untuk meminum sianida kepada korban.

"Yang kedua, tidak ada ditemukan tanda, kekerasan yang disengaja, disebabkan kematian korban Bripka AS. Masuknya, sianida tidak ada tanda paksaan. Itu keterangan dari teman-teman ahli," tegas Panca.