Cari Lawan Sparing, Lampung dan Yogyakarta Siap Meladeni Hapkido Sumut

Atlet Hapkido Sumut jalani Pelatda PON 2024.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Semakin dekatnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang dihelat September mendatang, membuat Pengurus Provinsi Hapkido Indonesia (HI) Sumatera Utara meningkatkan intensitas persiapan atlet. Selain latihan rutin, Hapkido Sumut juga terus menambah jam terbang atlet.

"Kita menambah jam terbang atlet dengan melakukan uji tanding atau sparing dengan provinsi lain," ungkap Ketua Pengprov Hapkido Sumut, Tulus Pardamean Sipahutar SE, M.Tr.Ak di Medan kepada wartawan, Jumat 24 Mei 2024.

Tulus mengungkapkan, saat ini Pengprov Hapkido Sumut telah memiliki dua agenda untuk menambah jam terbang atlet. Atlet Hapkido Sumut akan melakukan uji tanding atau sparing dengan Lampung dan tampil di Yogyakarta.

"Atlet Lampung akan datang ke Sumut dan melakukan uji tanding dengan kita. Kemudian, kita juga mendapat undangan untuk ikut uji tanding ke Yogyakarta," ungkap Tulus Pardamean didampingi Humas Darwan 'Babe' Sapta.

Ketua Pengprov Hapkido Sumut, Tulus Pardamean Sipahutar.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Uji tanding dengan atlet Lampung tersebut direncanakan di PPLP Sumut pada 31 Mei mendatang. Sedangkan uji tanding di Yogyakarta yang akan diikuti tujuh provinsi digelar pada 9-10 Juni 2024.

"Uji tanding itu sangat bermanfaat untuk menambah jam terbang atlet. Kemudian terjadinya silaturahmi dengan Pengprov Hapkido lainnya. Di sana, kita akan sharing potensi atlet, melihat kelemahan dan kekuatan masing-masing. Jadi memang sangat positif," jelas Tulus.

Tulus menegaskan, Hapkido Sumut saat ini mempersiapkan 15 atlet menuju PON 2024. Mereka akan tampil dalam 13 kelas, dengan target dua medali emas.

"Target realistis kita tetap dua emas. Dua emas tersebut dibidik dari nomor tarung atau Daeryun. Ya, mudah-mudahan kita bisa melampaui target itu," harapnya.

Pria yang sempat latihan taekwondo ini mengakui persaingan di PON 2024 mendatang bakal sengit. Sebab saat ini Hapkido sudah ada di 30 provinsi. Artinya kekuatan sudah cukup merata.

"Di Pulau Jawa ada Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi pesaing berat. Kemudian Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Lampung. Jadi dari 16 medali emas yang diperebutkan, kita membidik dua. Cukup realistis," jelasnya.

Tulus mengakui perkembangan Hapkido di Sumut cukup lambat. Pasalnya mereka masih kekurangan. Namun secara perlahan, kekurangan itu bakal diperbaiki, seperti pelaksanaan Pelatihan Pelatih beberapa waktu lalu.

"Dengan adanya pelatihan pelatih itu, maka jumlah pelatih kita akan bertambah. Tentu akan semakin bertambah jumlah pengcab yang ada. Saat ini kita memiliki 10 pengcab. Target saya di masa kepengurusan ini bisa memiliki 17 pengcab," paparnya.

Adapun atlet Hapkido Sumut, Rafael Afandi M Simbolon, Amrico Yosua Simbolon, Niko Jumalisa Sihotang, Romu Kurniawan Waruwu, Rosando Mangihut Sinaga, Nicholas Chandra, Senfiana Nababan, Ledy Devega Sagala, Sahrul Akmal, Firyal Salsabila, Hendri Yoga Sihombing, Tigor Rhade J Purba, dan Ananda Nikolas, Alvin, dan Julius Pasaribu. Mereka dilatih trio Weng Lie, Edward Pradinata, dan Hendri Jali.