Memecah Ombak dan Badai, KPU Sumut Jangkau Suara Rakyat di Pulau Terluar Nisel
- Tangkapan layar/VIVA Medan
Ketua KPU Kabupaten Nisel, Benimeritus Halawa mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama TNI/Polri dan Bawaslu Kabupaten Nisel, sudah melakukan pendistribusian logistik Pilkada hingga H-1 pencoblosan sudah melakukan 100 persen. "Kita memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memenuhi pilih masyarakat di Kabupaten Nias Selatan, termasuk di pulau terluar. Meski harus melawan ombak bertarung Nyawa saat melakukan pendistribusian," kata Beni saat dikonfirmasi VIVA, Selasa 26 November 2024.
Sebagai informasi Daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 sebanyak 210.841 pemilih di Kabupaten Nisel. Lanjut, Beni menjelaskan dengan jumlah 35 Kecamatan di daerah ini, terdapat 461 desa dam kelurahan. "Kita di Kabupaten Nisel ada 685 TPS," sebutnya.
Beni mengatakan bahwa dalam pendistribusian logistik yang dihadapi petugas gabungan adalah badai dan ombak besar saat cuaca buruk melintasi laut menuju pulau-pulau terluar di Kabupaten Nisel. "Terhalang karena situasi badai dilaut, yang dihadapi kita dalam pendistribusian logistik. Bersyukur kita bisa berjalan dengan baik dan maksimal," ucap Beni.
Tidak saja pendistribusian, hal serupa bakal terjadi saat pengawalan petugas gabungan saat menarik kembali logistik dari pulau-pulau tersebut.
Sementara itu, Kapolres Nias Selatan AKBP Boney Wahyu Wicaksono, juga mengakui personil kepolisian dalam pengawalan pendistribusian bersama KPU dan Bawaslu harus hadapi badai dan bertarung nyawa dalam melalui laut. "Untuk di Nias Selatan, kita jauh-jauh hari sudah berkordinasi dengan KPU dan Bawaslu, di pulau-pulau terluar. Dimana ada 7 Kecamatan disana. Sudah berangkat (dilakukan pendistribusian) sejak 22 November 2024 kemarin," jelas Boney saat dikonfirmasi VIVA.
Dengan menggunakan transportasi seadanya, sehingga petugas gabungan pendistribusian harus bekerja ekstra hingga beresiko tinggi untuk keselamatan mereka. "Sudah dilakukan pengamanan dan pengawalan oleh pihak kepolisian, Panwas, dan PPK masing-masing. Yang bertanggungjawab dengan logistik tersebut. Ada beberapa daerah harus menggunakan robin atau sampan kecil, harus dilalui menggunakan sampan kecil, karena kondisi yang berputar untuk menuju lokasi tersebut," jelas Kapolres Nisel.
"Masyarakat sehari-hari, menggunakan sampan seperti itu. Tidak ada, yang lain. Yang ada kapal besar dari Teluk Dalam, ke Pulau Batu saja," kata Boney.