Hendri Tumbur Simamora dan Bobby Nasution Optimis Kembalikan Masa Jaya Kopi Lintong
- Istimewa/VIVA Medan
Sementara pengusaha kopi Humbang Hasundutan, Bitner Hutasoit mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan nilai ekonomi kopi, tidak hanya untuk kebutuhan minuman, namun menciptakan produk lain dari olahan biji kopi seperti tepung kopi, aromaterapy dan pewangi kue. "Sayangnya, ada pembatasan aturan yang ditetapkan negara ekspor. Ini juga menjadi tantangan," sebut Hutasoit.
Beberapa negara tujuan ekspor membatasi jenis produk yang diterima, bahkan aturan ketat terhadap kopi yang sudah melalui proses roasting (pemanggangan). "Meskipun ada permintaan untuk produk kopi Lintong, hambatan regulasi ini menjadi kendala bagi petani dan pengusaha lokal," tambahnya.
Salah satu solusi adalah pengolah kopi menjadi bubuk kopi atau produk turunannya yang lebih mudah dipasarkan di dalam negeri. Oleh karena itu, Hutasoit berharap pemerintah dapat memfasilitasi petani dan pengusaha kopi agar dapat menghasilkan produk kopi dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Bitner Hutasoit juga telah melakukan banyak upaya untuk mengembangkan kopi Lintong, bahkan tidak hanya di daerah Lintongnihuta, namun juga ke sejumlah daerah di luar Humbang Hasundutan. Pria separuh baya ini juga getol mengenalan kopi Lintong ke dunia luar, meskipun dalam beberapa kasus, kopi dari berbagai daerah lain seperti Karo, Mandailing, dan Simalungun sering kali dicampur dan dijual dengan label 'Kopi Lintong' untuk meningkatkan harga jualnya.
"Kami berharap penuh kepada Hendri Tumbur Simamora jika terpilih menjadi Bupati agar mendukung sektor kopi, agar kopi Lintong bisa menjadi produk unggulan yang tidak hanya menambah pendapatan petani, tetapi juga meningkatkan perekonomian daerah," pungkas Bitner.