PTPN IV Palmco - BenihBaik.com Komitmen Jaga Lingkungan, Dirut: Kelapa Sawit Bersifat Inklusif
- Aris Dasril/VIVA Medan
VIVA Medan - Stigma negatif ditengah masyarakat soal dampak buruk yang ditimbulkan kelapa sawit terhadap lingkungan sepatutnya dikaji lebih mendalam. Sebab, mitos-mitos yang dibangun itu dibantahkan dengan beragam manfaat kelapa sawit itu sendiri.
Hal ini dikatakan Direktur Utama PTPN IV Palmco, Jatmiko Krisna Santosa pada 'Green Harmony Forum' dan talk show inspiratif di Gedung Digital Learning Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan dr Mansur, Medan, Rabu 31 Juli 2024. Jatmiko menuturkan, stigma yang dibangun soal kelapa sawit mencap sebagai salah satu sumber penipisan ozon serta penyebab terjadinya efek gas rumah kaca.
"Namun faktanya, kelapa sawit menyerap karbon dioksida yang merupakan pemicu terjadinya efek gas rumah kaca. Bahkan lebih besar dari kemampuan serap hutan itu sendiri,” ungkap Jatmiko dihadapan Founder BenihBaik.com Andy F Noya dan aktris yang juga pegiat lingkungan, Prisia Nasution.
Di hadapan Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin, Jatmiko katakan, mitos lainnya menyebutkan sawit hanya digunakan sebagai minyak goreng dan kurang bermanfaat bahkan menimbulkan dampak negatif. Faktanya, banyak produk turunan minyak sawit yang digunakan dan bermanfaat dalam 24 jam kehidupan, tujuh hari seminggu, empat minggu sebulan dan 12 bulan setahun.
Mitos lainnya, kata Jatmiko, sawit penyebab utama deforestasi (perubahan dari kawasan hutan menjadi kawasan non-hutan) di Indonesia. Tapi faktanya sejak tahun 1950 hingga sekarang, ekspansi kebun sawit terhadap total perubahan kawasan hutan menjadi non-hutan hanya 10 persen.
Green Harmony Forum talk show inspiratif yang digelar PTPN di Kampus USU.
- Aris Dasril/VIVA Medan
Mitos lainnya, minyak sawit tidak menyehatkan, meningkatkan kolesterol darah sehingga berisiko bagi jantung. Faktanya, sejauh ini tidak pernah ada bukti dari ahli gizi menyatakan minyak sawit mengandung kolesterol. Sebab kolesterol hanya dihasilkan hewan dan manusia.