Guru Honorer Ikut Demo Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK Langkat Dipecat

Aksi unjuk rasa guru honorer protes penerimaan PPPK di Kantor Bupati Langkat.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Seorang guru honorer di Kabupaten Langkat, Anggie Ratna Fury Putri yang memperjuangkan haknya dipecat oleh kepala sekolahnya tempat mengajar. Alasannya, karena Anggie selaku guru honorer ikut berdemo dalam dugaan kecurangan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru yang hingga kini masih terus bergulir.

Buat Laporan ke Polda Sumut Buntut Penyegelan, Humas UTND: Preman Kuasai Kampus

Anggie mengajar sebagai guru honorer sudah 4 tahun di Sekolah Dasar 050666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat.

"Mulanya kami lagi rapat, dan saya gak berpikir dengan PPPK. Setelah itu rapat kami yang terakhir, kok membahas tentang PPPK," katanya, Rabu 1 Mei 2024.

Kunker Bobby Nasution ke Pulau Kampai, BBN Indonesia: Dirindukan Masyarakat dan Bawa Harapan Baru

"Saya memang ikut aksi dan memperjuangkan hak saya. Tapi, gak ada sama sekali saya bawa kepala sekolah dan tidak ada bawa nama-nama sekolah kami," sambungnya saat diwawancarai di rumahnya.

Kata Anggie, ada dua orang yang dipecat oleh Kepala SD 050666 Lubuk Dalam berinisial T tersebut.

5 THM Direkomendasi Dicabut Izinnya, Gubernur Sumut: Dengan Senang Hati Kita Tutup

"Kepala sekolah bilang, atas nama ibu Anggie dan Ibu Nurul, besok gak usah ke sekolah ini lagi," ujar Anggie menirukan ucapan kasek.

Puluhan guru honorer geruduk Kantor Bupati Langkat di Stabat persoalkan hasil PPPK.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan
Halaman Selanjutnya
img_title