Ijeck Raih Gelar Doktor di USU, dengan Penelitian Model Relasi Kekuasaan
- Istimewa/VIVA Medan
"Alhamdulilah saya bisa menyelesaikan studi ini. Di awal ambil program doktor ini saya masih belum yakin apakah bisa menyelesaikan studi S3 ini. Tapi dengan tekad dan niat, akhirnya saya bisa menyelesaikannya dengan baik,” katanya.
Ia mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada orangtuanya, istri, anak dan keluarga besar lainnya.
“Khususnya kepada almarhum Ayah saya, semoga ia bangga melihat ini. Orangtua saya pernah sampaikan untuk terus menempuh pendidikan dengan baik. Dia tamat SMP pun tidak. Tapi anak-anaknya harus mendapatkan pendidikan yang baik,” sebutnya.
Rasa terima kasih juga disampaikan kepada Rektor USU, Penguji Luar Komisi, Prof Dr H Hamdani Harahap, M.Si, Dekan/Co Promotor, Dr Hatta Ridho, S.Sos MSP, Promotor, Prof Subhilhar MA Ph.D, Penguji Luar Komisi, Prof Dr Drs Sam'un Jaja Raharja, M.Si dan Dr Nurman Achmad M.Soc, SC.
“Begitu juga kepada keluarga Bapak Ashari Tambunan dan Almarhum Amri Tambunan. Kemudian sahabat-sahabat saya, Faisal Nasution, Hendra Dermawan, Walid Sembring dan lainnya. Begitu juga kepada tamu yang hadir. Sekda Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, Mantan Sekda Sumut, Prof T Sabrina, Bapak Pemimpin Umum Harian Analisa, Master Supandi Kusuma, Anggota DPR RI, Meutya Hafidz dan tamu lainnya yang datang menghadiri sidang terbuka saya hari ini,” sebutnya.
Menurutnya, gelar yang ia dapat tersebut bukan semata-mata hanya untuk kebanggaan, melainkan untuk kebermanfaatan atas ilmu yang didapat. Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Alm Amri Tambunan dan Ashari Tambunan dalam politik dengan membentuk relasi kekuasaan harmonis tidak bisa dilepaskan dari karakter dan backround kepemimpinan yang menjadi ciri khas dalam menjalankan kekuasaannya.
“Keduanya memiliki karakter yang kekeluargaan dan populis, sekaligus modern dan demokratis, professional dan mendorong birokrasi untuk melakukan prestasi,” jelasnya.