Gubernur Edy Ungkap Peran Wredatama Potensial Bagi Pembangunan

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat pengukuhan Pengurus PWRI Sumut.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebutkan peran para pensiunan yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) sangat potensial dalam mendukung dan membantu pemerintah membangun dan memajukan satu daerah.

Rektor USU Dilaporkan ke Bawaslu, Tim Hukum Edy-Hasan Beberkan Dugaan Keperpihakan Musyanto Amin ke Bobby Nasution

Karenanya, ia berharap usia tak menghalangi seseorang untuk terus berbuat bagi masyarakat. Pesan itu ia sampaikan dalam sambutannya pada Pengukuhan Pengurus PWRI Sumut periode 2023-2028 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jend Sudirman Nomor 41 Medan, Sabtu 2 September 2023.

Hadir di antaranya Ketua Umum (Ketum) PWRI Pusat Prapto Hadi, Ketua PWRI Sumut Hasban Ritonga, para Penasihat dan jajaran pengurus. Serta turut mendampingi sejumlah pejabat.

Ridha-Rani Kerahkan 9.978 Saksi, Kawal Indikasi Kecurangan Oknum Camat dan Lurah Libatkan Kepling

Dalam pidatonya, Gubernur meyakini bahwa PWRI Sumut hadir dalam rangka memberikan dukungan kepada kemajuan dan kesejahteraan sosial, termasuk sumbangsih kepada program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah daerah. Karena itu, ia mengapresiasi keberadaan organisasi yang diisi oleh mantan para abdi negara tersebut.

“Saya percaya Bapak-bapak dan abang-abang saya ini punya niat memajukan daerah. Jadi tugas kita kedepan, sesuai dengan prioritas. Pastinya sebagaimana kemampuan kita masing-masing,” sebut Gubernur, yang juga Pembina PWRI Sumut.

Pendidikan Bermutu, Wamen Dikdasmen : Layanan Merata dan Pengembangan Talenta Unggul

Menurut Gubernur, usia bukan merupakan halangan bagi seseorang untuk bisa terus berbuat bagi orang banyak. Apalagi para pengurus PWRI, khususnya di Sumut banyak diisi oleh tokoh-tokoh yang berkiprah pada masa masih menjadi aparatur sipil negara (ASN). Dengan segudang pengalaman maupun kemampuan akademiknya.

“Usia boleh tua, tetapi jati diri harus tetap kokoh. Tak peduli siapapun dia, kita tetap mengharapkan sumbangsihnya, tetap berkiprah. Abang-abang saya ini, mereka sudah lebih dulu menjalankan roda pemerintahan,” katanya.

Untuk itu, Gubernur mengharapkan para pengurus PWRI di Sumut dapat memberikan dukungan seperti nasihat kepada pimpinan pemerintahan, dimana segala kekurangan yang ada, perlu disampaikan sebagai bahan evaluasi.

Sementara Ketum PWRI Pusat Partono Hadi menyebutkan bahwa keberadaan oraganisasi ini prinsipnya untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Kedua untuk meningkatkan kesejahteraan anggota Wredatama, sebagai pelopor, koordinator, motivator untuk masyarakat. Sehingga tidak menjadi objek, tetapi subjek pembangunan.

Prapto menyebutkan bahwa masih banyak pensiunan ASN yang kondisi kehidupan ekonominya memprihatinkan, bahkan tidak sedikit yang hingga masa tua belum memiliki rumah. Termasuk yang terjerat utang berkepanjangan seperti pinjaman online (pinjol). Bahkan dari laporan BI, ada 13 orang yang sampai mengakhiri hidupnya.

“Jadi intinya, program kerja kita diantaranya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Ketua PWRI Sumut Hasban Ritonga mengapresiasi perhatian Gubernur Edy Rahmayadi terhadap keberadaan organisasi ini. Termasuk memfasilitasi setiap kegiatan yang mereka gelar selama ini, hingga bisa berjalan dengan baik.

Adapun hasil musyawarah dan program PWRI Sumut pada Juli lalu, Hasban menyebutkan bahwa secara internal, bagaimana anggota berperan aktif dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan sektor pembangunan dimanapun berada dan berdomisili.

“Sebagai insan yang pernah mengabdi menjadi ASN, banyak yang yang bisa kita lakukan untuk kehidupan sosal. Sebagai bagian dari partisipasi kita kepada masyarakat dan pembangunan. Intinya jangan pernah berhenti berbuat baik kepada masysarakat,” sebutnya.

Rekomendasi PWRI Sumut kepada Gubernur, lanjut Hasban, agar bagaimana mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk memberdayakan wadah ini. Sebab organisasi ini menurutnya punya potensi besar, dengan berbagai latar belakang pendidikan, pelatihan dan keahlian masing-masing. Sehingga tinggal mengelolanya dengan baik.

“Sehingga Sumut menjadi catatan sebagai provinsi yang bermartabat. Karena itu, terima kasih kepada Gubernur yang sudah mengukuhkan kami. Tentu ini bukanlah akhir, tetapi justru awal dari upaya memberikan sumbangsih kepada daerah,” pungkasnya.

Selain pengukuhan, PWRI juga memberikan Piagam dan Tanda Penghargaan Wredatama Nugraha kepada para penasihat PWRI Sumut seperti Hasban Ritonga, Lundu Panjaitan, Nurdin Lubis, RE Nainggolan, Muhyan Tambusai, Amrun Daulay, termasuk Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.