Ketua BWI Beberkan Manfaat Luar Biasa Wakaf Perguruan Tinggi, untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia

Ketua BWI, Prof Muhammad Nuh didampingi WR III USU, Prof Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendorong Perguruan Tinggi (PTN), terutama PTN Berbadan Hukum (PTN-BH) di Indonesia, mampu memberikan kontribusi pada wakaf uang atau dana abadi, untuk dikelola dan bertujuan untuk pengembangan Kampus tersebut.

Cetak Mahasiswa Kreatif dan Terampil Berkomunikasi Melalui Pilmapres Unimed 2024

Hal itu, disampaikan oleh Ketua BWI, Prof. Dr Muhammad Nuh kepada wartawan, disela-sela acara BWI Goes to Campus, berlangsung di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), di Kota Medan, Selasa 16 Mei 2023.

Nuh menjelaskan bahwa PTN memiliki potensi besar dalam mengumpulkan dan mengelola wakaf bersama BWI. Sehingga dapat memberikan dampak baik dalam peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi tersebut.

Lihat Kesiapan Pembukaan Fakultas Kedokteran, Kemenkes Visitasi ke Unimed

"(Perguruan Tinggi) Tidak bisa dihitung, karena sangking banyaknya. Wakaf itu, bisa berupa tanah. Ada wakaf uang, kalau digali dasat luar biasa," ucap Nuh.

Nuh membeberkan saat ini, BWI mengelola wakaf dari sejumlah universitas yang berstatus PTN-BH di Indonesia, sekitar Rp 700 miliar. Sehingga memberikan potensi besar wakaf yang bisa dikelola bersama.

Unimed Terima 2.621 Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2024

"Sekarang aja, yang dikelola oleh BWI baru sekitar Rp 700 miliar. Berapa jumlah universitas kita (di Indonesia), ribuan," sebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Melalui BWI Goes to Campus ini, Nuh mengungkapkan pihaknya menyadarkan mahasiswa hingga civitas perguruan tinggi, akan manfaat luar biasa dari wakaf tersebut. Untuk kepentingan dan kemajuan PTN tersebut. Kemudian, memberikan pemahaman secara luas tentang wakaf tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title