Janggal Kematian Bripka AS, Dokter Forensik: Karena Kurang Oksigen ke Otak

Ketua Ilmu Kedokteran Forensik USU, dr Asan Petrus, MKed, SpF (kanan).
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Kematian Bripka AS yang dinyatakan bunuh diri dengan meminum racun sianida memunculkan kejanggalan akan penyebab lainnya. Diyakini, racun bukan menjadi penyebab utama tewasnya anggota Satlantas Polres Samosir itu.

Anies Baswedan Berikan Dukungan: Selamat Berjuang Pak Edy Rahmayadi

Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (AS) karena bunuh diri dengan meminum racun sianida sempat membuat heboh. Muncul dugaan ia tidak bunuh diri, karena keluarga merasa ada kejanggalan.

Laporan keluarga soal kejanggalan tewasnya Bripka AS pun menjadi perhatian banyak pihak. Penyelidikan yang awalnya di tangani Polres Samosir pun ditarik ke Polda Sumut. Serangkaian penyelidikan dilakukan. Hasilnya, Bripka AS dinyatakan memang tewas karena menenggak racun sianida.

Kebakaran Hebat Terjadi di Parapat Simalungun, 7 Rumah Ludes Terbakar

Dari hasil pemeriksaan forensik dan ahli toksikologi, disebutkan bahwa Bripka AS meninggal karena lemas akibat menenggak racun sianida. Racun disebutkan, masuk dan bereaksi ke tubuh Bripka AS lewat saluran makan hingga ke lambung, serta ke saluran pernapasan.

Menurut Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolagial Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dr Asan Petrus, MKed(for),SpF mengatakan, kasus kematian keracunan merupakan hal yang sangat sulit untuk ditangani.

Polda Sumut Tangkap Pelaku Pembuang Jasad Wanita di dalam Tas, Diupah Rp60 Juta

Karena, dalam autopsi yang dilakukan dokter forensik harus benar-benar detil untuk membuktikan penyebab sebenarnya tewasnya korban setelah mengkonsumsi racun.

"Dalam penanganannya tidak boleh ada kelemahan-kelemahan yang diabaikan. Dalam pemeriksaan jenazah yang diambil bahan untuk pemeriksaan toksikologi sebaiknya seluruh organ tubuh diambil sampelnya, minimal di tiga tempat yaitu isi lambung, darah dan urine," jelasnya dalam keterangannya yang diterima Medan VIVA, Rabu 19 April 2023.

Halaman Selanjutnya
img_title