11 Anak Laki-laki di Jambi Dilecehkan Wanita Pemilik Rental PS, Korban Dipaksa Pegang Payudara

Ilustrasi anak laki-laki alami pelecehan seksual.
Sumber :
  • istockphoto.com

VIVA - Sedikitnya 11 anak laki-laki di Provinsi Jambi menjadi korban pelecehan seksual oleh wanita muda berinisial NT (25). Pelaku pemilik rental Playstation, yang menjadi motif pelaku lecehkan dengan imbalan para korban diberi bermain gratis.

Gagalkan Aksi Pencurian, Lurah Sidorame Barat I Apresiasi Keberanian Dhira

Aksi bejatnya itu dilakukan pelaku di tempat rental PlayStation (PS) miliknya di Jambi. Pencabulan dilakukan pelaku dengan cara anak-anak dirayu untuk melihat pelaku berhubungan intim dengan suaminya dari celah jendela rumahnya.

Setelah berhubungan intim dengan suaminya, NT menghampiri anak-anak menyuruh memegang payudaranya. Selain itu, 11 anak-anak disuruh menonton film porno juga oleh NT yang kini dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban.

Siswa SMKN 1 Nias Selatan Tewas Diduga Dianiaya Kepala Sekolah, Ini Kata Disdik Sumut

Baca juga:

"Anak saya bersama korban anak lainnya disuruh menonton dewasa dan pelaku juga menyuruh korban mengintip dari luar melalui celah di jendela saat pelaku berhubungan intim dengan suaminya," ujar ayah dari salah satu korban inisial E, melansir VIVA Minggu 5 Februari 2023.

Polisi Usut Kematian Siswa SMKN 1 Nias Selatan, Diduga Tewas Dianiaya Kepala Sekolahnya

Diketahui juga, kekerasan seksual terjadi berulang kali, sehingga Ayah dari salah satu korban melapor ke Polda Jambi.

"Jadi, NT diketahui membuka bisnis rental PlayStation dengan memanfaatkan itu, wanita mendekati korban,"jelasnya.

Terpisah, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimun Polda Jambi, AKBP Kristian Adi Wibawamengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.

"Ya benar ada, para korban sudah datang ke Polda Jambi dan saat laporan masuk langsung diperiksa," terangnya.

Tidak sampai di situ, Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi Asi Noprini mengatakan, terkait 11 anak laki-laki yang merupakan korban pencabulan langsung mendampingi korban dan akan memberikan layanan yang ada di UPTD PPA Provinsi Jambi.

"Kami melakukan pendampingan berbagai aspek, psikologi, sosial, yang kemudian dianalisis untuk mengetahui apa yang dibutuhkan korban karena kekerasan seksual ini jarang terjadi," tuturnya.

UPTD PPA Provinsi Jambi saat itu melalukan pendekatan sekaligus observasi. Sebagian korban menunjukkan ketakutan, kecemasan, dan merasa berdosa akibat serangkaian kekerasan seksual itu.

"Ada juga yang mungkin belum. Perlu diketahui penyakit psikologis ini tidak selalu langsung tampak, bisa memakan waktu dan ini kasus unik karena anak laki-laki dicabuli perempuan dan masih proses," katanya.