Pengerjaan Belum Kelar, Kelamnya Nasib Pekerja Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan (LMM) masih menyisakan banyak masalah yang sangat serius. Selain belum rampung sepenuhnya, proyek ini juga diwarnai dugaan pelanggaran hak pekerja, perusahaan bermasalah hingga tindakan yang dianggap tidak berprikemanusiaan.
Salah satu mantan pekerja bagian pemasangan lift dan eskalator, mengungkapkan kepada wartawan bahwa hingga kini ia dan dua rekannya belum menerima upah. "Betul, kami belum menerima gaji. Selain saya, ada dua orang lagi yang bekerja di proyek ini yang juga belum dibayar sampai hari ini," ujar sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, Rabu 12 Maret 2025.
Akibat gaji yang tak kunjung dibayar, ia terpaksa mencari pekerjaan lain di luar Kota Medan. Padahal, sejak awal mereka diminta untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum 15 Januari 2025 agar proyek bisa diresmikan oleh wali kota. Namun, peresmian yang akhirnya molor hingga Februari tetap tidak membawa kepastian pembayaran hak mereka.
"Saya sudah curiga sejak awal. Ketika saya menagih gaji Januari kepada Vincent (pemborong proyek), dia bilang akan dibayar Februari. Nyatanya, hingga proyek diresmikan, hak kami masih belum diberikan," keluhnya.
Tak hanya pekerja lift dan eskalator, tim pemasangan air conditioner (AC) juga mengalami hal serupa. Uang makan yang seharusnya mereka terima pun tak kunjung dibayarkan. Bahkan, helper serta pihak yang menyuplai material proyek juga belum mendapatkan pembayaran dari Vincent Desranta, pemilik perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut.
"Saya mulai bekerja sejak November 2024, tetapi setelah gaji Januari tidak dibayarkan, saya merasa tidak ada kejelasan lagi. Ketika saya menuntut hak saya, justru saya diblokir. Apa gunanya bekerja kalau hasilnya nihil," katanya dengan nada kecewa.
Garis pembatas tampak dipasang pada Lapangan Merdeka Medan.
- Istimewa/VIVA Medan