Dorong Jangan Golput, Milenial Tiga Ajak Pilih Pemimpin yang Merakyat

Milenial Tiga gelar diskusi dorong generasi muda gunakan hak suara dan tentukan pilihan di Pemilu 2024.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

"Kemampuan untuk terhubung dengan rakyat, mendengarkan masukan mereka, dan bertindak sesuai dengan kebutuhan adalah hal penting dalam kepemimpinan yang efektif," tuturnya.

Golkar antara Ijeck dan Bobby di Pilgubsu, Pengamat Sorot Kepentingan Elit Jakarta

Disatu sisi, Oslenk menilai golput mungkin terlihat sebagai bentuk protes, tapi dalam konteks pemilu yang penting, menyuarakan hak pilih seringkali lebih efektif daripada golput. Partisipasi dalam pemilu memungkinkan pemilih untuk memengaruhi arah politik dan pemilihan pemimpin yang diharapkan.

"Jadi, lebih baik mencari pemimpin yang sesuai dengan harapan daripada tidak berpartisipasi sama sekali," tandasnya.

Hadapi Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Sumut Terima Masukan Berbagai Elemen

Sementara itu, Fredick Broven Ekayanta menyampaikan, saat ini dengan tingginya jumlah pemilih dari kaum milenial yang akrab disebut Gen Z, membuat media sosial adalah sesuatu yang seksi sebagai sarana kampanye jelang Pemilu dan Pilpres 2024.

“Fenomena ini sendiri ditangkap para calon presiden yang akan bertarung pada perhelatan Pilpres 2024 mendatang. Namun, jangan maraknya berkampanye di medsos hanya menghasilkan gimmick-gimmick yang terbilang tak penting dalam menampilkan visi dan misi,” jelasnya.

Safari Ramadan Golkar Sumut di Simalungun, Ini Pesan Ijeck

Dijelaskan Fredick, saat ini medsos yang digemari kaum millenial adalah platform yang menyajikan durasi pendek, seperti Tik Tok dan Instagram.

“Berdasarkan hasil survey sendiri, saat ini memang banyak konstituen yang menjadikan medsos dengan durasi pendek sebagai landasannya. Dengan demikian, para calon sepertinya terus mengaktifkan pola seperti ini. Padahal, masyarakat butuh pemimpin yang merakyat,” katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title