Perkenalkan Budaya Tuli dan Bahasa Isyarat, Civitas Ganjar Dorong Indonesia Inklusif
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Aksi penyetaraan terhadap kaum disabilitas dilakukan Civitas Ganjar dengan menggelar sosialisasi budaya tuli dan pengenalan dasar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) kepada kaum milenial di Kota Medan.
Hal ini digelar Civitas Ganjar yang merupakan sukarelawan Alumni Muda Universitas Sumatera Utara dan Universitas Riau (USU-Unri) itu bertujuan mendorong Indonesia menjadi bangsa yang lebih inklusif. Aksi ini digelar berkolaborasi bersama Komunitas Hak Tuli Inklusif di Cradle Event Space, Jalan Iskandar Muda Nomor 127, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu 30 September 2023.
“Selain daripada poin penyetaraan teman-teman disabilitas, kami memandang zaman sekarang sepertinya juga semakin perlu demi menciptakan Indonesia yang lebih inklusif, sesuai moto kita Indonesia untuk semua,” kata Koordinator Wilayah Civitas Ganjar Sumut Berry Sitohang.
Dalam kegiatan tersebut para milenial dikenalkan istilah-istilah pada budaya tuli, sistem bahasa isyarat di Indonesia, hingga peran penting cahaya dan sentuhan bagi penyandang tuli. Mereka juga belajar dasar-dasar BISINDO secara langsung.
Berry mengatakan, anak-anak muda mesti menjadi generasi terdepan untuk mendukung dan mendorong kesetaraan terhadap penyandang disabilitas di Indonesia dalam berbagai lini kehidupan bangsa. Pasalnya anak muda adalah generasi penerus yang memegang arah Indonesia ke depan. Sebab itu Berry menyebut kepedulian terhadap penyataraan disabilitas dan upaya mewujudkan Indonesia lebih inklusif mesti dimulai dari sekarang.
“Apalagi sosok yang kita teladani, Pak Ganjar sendiri memang sangat peduli dari track recordnya kepada kaum disabilitas, salah satunya kaum bisu dan tuli. Pak Ganjar itu sangat memerhatikan mereka dan sering menyerap aspirasi teman-teman disabilitas,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, kata Berry, Civitas Ganjar juga turut mempromosikan kelas bahasa isyarat tersertifikasi yang kerap diadakan komunitas tuli agar perwujudan Indonesia yang lebih inklusif bisa didorong kaum milenial dan anak-anak muda masa kini.