PTPN IV dan reNIKOLA Jalin Kemitraan, Kembangkan 4 Unit Pabrik CBG Plant di Sumut

PTPN IV dan reNIKOLA jalin kemitraan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Dalam pengembangan pabrik Compressed Biomethane Gas (CBG) di Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) menggandeng reNIKOLA Holdings Sdn Bhd. Kemitraan ini, dijalin melalui nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua pihak.

Kucurkan Klaim Simpanan Rp237 Miliar, LPS Jaga Ketenangan Nasabah

Berdasarkan kesepakatan dalam MoU, reNIKOLA akan mendukung PTPN IV untuk menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Di antaranya dengan RENCANA membangun, memiliki, dan mengoperasikan empat unit pabrik CBG (PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah & PKS Pabatu).

Dalam prosesnya, setiap pabrik akan menggunakan limbah kelapa sawit milik PTPN IV sebagai bahan baku untuk menghasilkan biomethane.

Usai Upacara HBP ke-60, Lapas Siborongborong 'Digruduk' Personel Polsek Siborongborong

Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, mengatakan, PTPNI V sebagai salah satu anak perusahaan PTPN Holding yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, berinisiatif melakukan kerja sama ini, selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK), yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU).

"Dan dengan perkembangan terbaru ini, kami berkomitmen untuk terus memperluas praktik ESG kami melalui kerja sama dengan reNIKOLA, yakni melakukan pemanfaatan limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi biogas termurnikan atau yang disebut Biomethane," ucap Sucipto melalui keterangan tertulis, Jumat 1 September 2023.

Perkuat Daya Saing Perkebunan, Ini 4 Strategi Jitu Disiapkan Pemprov Sumut

Kegiatan, perkebunan, juga mendukung program pemerintah terhadap upaya menurunkan emisi GRK 29% dari (kemampuan sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally Determined Contribution). PTPN IV akan mereduksi emisi methane dari limbah cair kelapa sawit dengan memanfaatkannya menjadi energi baru terbarukan sebesar 377.523 tCO2 s.d. tahun 2030.

“Produksi Biomethane ini dihasilkan dari pengolahan biologis limbah organik melalui proses pencernaan anaerobik. Biomethane ini akan mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh produksi metana dan menjadi solusi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan serta berfungsi sebagai alternatif energi rendah karbon,” ucap Sucipto.

Halaman Selanjutnya
img_title