Keseruan Berburu Menu Berbuka Puasa di Pasar Terapung Binjai

Pasar Terapung, Binjai ini menjual beragam penganan takjil.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Untuk Anda warga Kota Binjai, Medan dan sekitarnya, ada tempat baru, untuk berburu takjil atau makanan untuk berbuka puasa di Pasar Terapung, berada di objek wisata Sawah Lukis, beralamat Gang San Asmat, Desa Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut).

Apresiasi Pergerakan DPW Sumut, Ketum GARPU Pietra M. Paloh Dorong Kader Maju Pilkada Serentak

Konsep pasar terapung ini, disajikan kepada pengunjung, tidak lepas seperti pasar terapung di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan di Thailand. Soo pastinya, menjadi daya tarik sendiri bagi warga yang berbelanja menu buka puasa ini.

Pasar Terapung ini, berjarak sekitar 8 Kilometer (Km) dari inti Kota Binjai. Dengan jarak waktu tempuh 15 menit. Lokasi ini, menjadi objek wisata baru dengan melibatkan pelaku UMKM di dalamnya.

BSI Maslahat Tabur Kebaikan Capai Rp 11,24 Miliar Selama Ramadan

Founder Sawah Lukis, Ahmadi mengatakan Pasar Terapung ini, pihaknya mendorong pertumbuhan UMKM. Kemudian, memanfaatkan momentum bulan ramadhan untuk mendapatkan cuan lebih.

"Mereka ada yang berjualan langsung, ada juga yang hanya menitipkan produknya tanpa sewa," sebut Ahmadi, Senin 27 Maret 2023.

Hari Pertama Kerja Pasca Libur Lebaran 2024, Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Ahmadi mengungkapkan pihaknya membuat pasar terapung ini, terinspirasi dari Thailand. Meski di Indonesia juga ada pasar terapung di Banjarmasin. Kedua lokasi itu, menjadi objek wisata yang menarik.

Dengan itu, pasar terapung tersebut, sekarang sudah bisa ditemukan di Kota Binjai.

"Orang-orang Indonesia kalau ke Thailand, pasti mengunjungi floating market atau pasar terapung," jelas Ahmadi.

Pasar Terapung ini, Ahmadi mengungkapkan akan beroperasi hingga Ramadan ke-29. Sehingga menjelang berbuka puasa, masyarakat merasakan berburu takjil, yang berbeda di lokasi ini.

"Selain orang ingin mencari kebutuhan berbuka, juga sekalian jalan-jalan sore bersama keluarga, kemudian pulangnya bawa takjil," ucap Ahmadi.

Nah, apa saja menu takjil yang ada di Pasar Terapung. Pastinya, jajan tradisional dari berbagai provinsi, yang dijual disini. Seperti makanan khas Aceh, Melayu dan Jawa. Tersusun cantik jajanan pasar tradisional khas nusantara di atas tampah.

 

Warga ramai membeli beragam takjil di Pasar Terapung, Kota Binjai.

Photo :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

 

Dari Aceh, ada kue bingka khas Aceh, olahan ubi seperti getuk dan sate ubi warna-warni khas Jawa, serta kue lapis khas Melayu. Tidak hanya itu ragam kue tradisional yang tersedia adalah, ombus-ombus, pulut panggang, lemper, dadar gulung dan masih banyak lagi.

Pasar Terapung ini, menyajikan jajanan umumnya, seperti puding dan risoles. Risoles menjadi salah satu menu jajanan yang banyak digemari pengunjung. Di sini, tersedia dua menu varian risoles, yaitu risol ayam dan risol mayo dengan topping modern seperti keju, mayones, dan smoked beef.

Ragam takjil juga tersedia seperti bubur kacang hijau, bubur ubi, bubur sumsum, dan bubur jagung. Bagi anda yang suka dengan makanan gurih dan pedas juga tersedia, seperti mie pecal, sate kerang, dan sate rendang jengkol.

Ahmadi mengungkapkan bahwa harga sangat ekonomis, sehingga berburu takjil di pasar terapung tidak perlu menggeluarkan kocek yang dalam.

"Rincian harga paling murah mulai Rp 1.000, dan paling mahal Rp 10.000. Buka mulai pukul 16.00 WIB sampai waktu berbuka puasa tiba," jelas Ahmadi.

Ahmadi menuturkan, perahu di pasar terapung bisa ditumpangi dengan catatan harus ada orang yang memegangi agar tidak goyang. Perahunya juga bisa berjalan dengan cara di dayung , seperti perahu biasa. "Bisa untuk enam orang dewasa," tutur Ahmadi.

Salah seorang pengunjung, Reza mengungkapkan bersama keluarga mendatangi pasar terapung ini, karena ada lokasi baru untuk mencari menu berbuka puasa.

"Saya melihat keren ini, jadi objek wisata baru selama bulan Ramadhan ini. Apa lagi, konsep sangat tradisional, ada perahu, yang jual mbak-mbak berpakaian khas Jawa gitu. Bagus lah," sebut Reza.