Banjir Bandang dan Longsor Terjadi di Objek Wisata Danau Toba di Simalungun

Sejumlah kendaraan terperangkap dalam banjir yang menerjang Parapat, Kabupaten Simalungun.
Sumber :
  • Dok Polres Simalungun

Operasi pengalihan arus ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Jonni FH Sinaga, SH bersama lima orang personil Satlantas Polres Simalungun.

"Mereka bekerja di tengah cuaca yang kurang bersahabat, yakni hujan gerimis yang masih mengguyur wilayah tersebut," kata Verry.

Banjir bandang yang melanda Parapat dan tanah longsor di Desa Soalan diduga terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. "Parapat yang merupakan destinasi wisata populer di tepi Danau Toba terpaksa ditutup sementara untuk pengunjung," jelas Verry.

Polres Simalungun menghimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju atau dari arah Parapat untuk mengikuti petunjuk petugas dan memperhatikan rambu-rambu pengalihan arus yang telah dipasang di beberapa titik. Warga juga diminta untuk waspada terhadap kemungkinan bencana susulan mengingat kondisi cuaca yang belum menentu.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Jangan memaksakan diri melewati jalur yang sudah ditutup karena berbahaya," pesan Verry.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun bersama instansi terkait lainnya terus melakukan assessment dan penanganan dampak bencana. Evakuasi warga yang terdampak dan upaya normalisasi kondisi terus dilakukan.

Begitu juga dampak banjir bandang dan tanah longsor masih dalam pendataan oleh BPBD Simalungun. Polres Simalungun juga mengerahkan tim gabungan yang terdiri dari berbagai satuan fungsi untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan kepada warga terdampak.