Jubir Sutrisno: Edy-Hasan Tidak akan Gunakan Cara-cara Kotor dan Menyebar Fitnah
- Instagram @bobbynst
VIVA Medan - Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut dua, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala memastikan tidak akan melakukan kampanye menyerang lawan dengan menebar fitnah, apa lagi mendoakan dengan azab serta hal-hal yang buruk.
Hal itu, diungkapkan oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Paslon Edy Rahmayadi- Hasan Sagala, Sutrisno Pangaribuan dalam keterangannya, Senin 30 September 2024. Ia mengatakan dari menyebar fitnah dan ujaran kebencian, lebih baik Pilkada Sumut, beraduh gagasan untuk Sumut lebih baik kedepannya.
"Paslon nomor urut 2 di Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi- Hasan Sagala beserta seluruh partai politik (Parpol), tim pemenangan, relawan, simpatisan, pendukung dipastikan tidak akan menggunakan cara- cara kotor," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sutrisno mengungkap bahwa Rahmayadi dan Hasan Sagala selalu berpesan bahwa Pilkada adalah milik rakyat, bukan milik kelompok eksklusif. Edy- Hasan tidak pernah dan tidak akan pernah menjelek- jelekkan, menebar fitnah dan kebencian.
"Edy-Hasan bahkan tidak pernah mengajak siapapun untuk mendoakan Paslon lain, agar mendapat azab dan keburukan di dunia, meski kerap difitnah," ucap Sutrisno.
Sutrisno mengutip apa disampaikan Calon Gubernur Sumut nomor urut satu, Bobby Nasution, mengajak masyarakat untuk mendoakan Yang jelek jelekkan yang fitnah bukan dapat kebaikan di dunia tapi malah dapat azab dan keburukan di dunia.
“Kita doakan siapa yang fitnah siapa yang jelek-jelek kan yang menebar kebencian kita doakan kalah di Pilkada ini. Yang jelek jelekkan yang fitnah bukan dapat kebaikan di dunia tapi malah dapat azab dan keburukan di dunia," perkataan Bobby, yang ditiru ucapnya oleh Sutrisno.
"Kami sangat menyayangkan sikap Cagub Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution yang mengajak pendukungnya berdoa. Ajakan tersebut disampaikan Bobby saat kampanye di kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu 28 September 2024," kata Sutrisno kembali.
Sutrisno mengungkapkan berdoa dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, dalam setiap agama sangat baik. Lebih baik, berdoa mengedepankan Pilkada Sumut 2024, menjunjung tinggi demokrasi, berkeadilan, jujur dan tanpa intervensi serta politik uang didalamnya.
"Pilkada sejatinya adu ide, gagasan, dan program politik Paslon yang bertujuan untuk membawa kebaikan. Maka doa pun sejatinya diarahkan agar Allah, Tuhan Yang Maha Esa memberi kebaikan bagi umat dan alam semesta," kata Sutrisno.
Sutrisno mengatakan Allah tidak akan melayani doa untuk mencelakakan orang lain, apalagi doa yang bertujuan politik, agar Paslon lain kalah di Pilkada Sumut 2024. Hukuman, azab, dan keburukan di dunia ini bagi manusia bukan urusan manusia, dan sama sekali tidak tergantung pada usaha dan doa manusia.
"Allah yang memiliki hak dan otoritas membangun keseimbangan antara yang baik dan yang buruk. Allah memiliki cara tersendiri yang tidak dapat diselami dan dipahami oleh manusia," jelas mantan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 itu.
Sutrisno mengajak peserta Pilkada Sumut ini, untuk bertarung strategi politik, adalah pertarungan manusia. Maka manusia lah yang memikirkan bagaimana cara dan upaya memengaruhi manusia lainnya untuk memilih diri atau Paslon yang didukung.
"Paslon Edy- Hasan akan fokus pada sosialisasi dan penyebaran visi, misi, dan program politik kepada warga Sumut. Paslon Edy- Hasan pasti tidak akan menggunakan cara- cara kotor demi memenangkan Pilkada," kata Sutrisno.
Sutrisno mengatakan bahwa Edy-Hasan pasti tidak akan mau dan tidak akan mampu melakukan kecurangan Pilkada Sumut, karena komitmen serta tidak memiliki akses terhadap alat dan perangkat kekuasaan.
"Maka doa sejatinya diarahkan agar Allah berkenan mengetuk hati, menjamah pikiran dari semua Paslon dan tim pemenangannya untuk menghindari cara- cara kotor, curang," kata Sutrisno.
Sutrisno mengatakan agar tidak ada Paslon yang menggunakan alat dan perangkat kekuasaan demi memenangkan Pilkada. Tidak ada intimidasi, kriminalisasi, mobilisasi menggunakan alat dan perangkat kekuasaan memenangkan Paslon tertentu. Kemudian, deklarasi damai Pilkada seharusnya tulus dan tidak sekedar 'lip service' demi memeroleh citra baik di depan publik.
"Paslon Edy- Hasan mengajak semua pihak, baik Pimpinan Parpol, tim pemenangan, relawan, simpatisan, seluruh warga Sumut bergotong- royong menjadikan Pilkada Sumut menjadi yang terbaik," sebut Sutrisno.
Sutrisno berharap Pilkada Sumut ini, menjadi pemilu terbaik karena semua pihak dapat merasakan suasana pesta demokrasi yang menghadirkan sukacita dan kegembiraan. Jauh dari rasa takut dan kekuatiran, karena hanya akan diisi adu ide, gagasan, dan program politik. Pihak yang menang tidak jumawa, yang kalah legowo.
"Pilkada Sumut harus benar- benar dilakukan dengan mematuhi konstitusi dan perangkat hukum dan peraturan Pilkada. Pilkada Sumut akan menghasilkan pemimpin yang mampu mengembalikan dan meneguhkan kembali harkat dan martabat seluruh warganya," kata Sutrisno.