Cawe-cawe Pj Gubernur di Pilgub Sumut, Sekretaris Pemenangan Bobby Nasution: Tobat lah
- Dok Pemprov Sumut
Sutrisno mengungkapkan Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan pada pengundian dan penetapan nomor urut, meminta TNI/Polri, Pj Gubernur Sumut, Pj Kepala Daerah hingga ASN untuk netral di Pilkada Sumut ini. "Oleh karena itu, fakta-fakta ini terbuka. Kita masih memiliki waktu kualitas kita, dari pencabutan nomor hingga pemilu damai adik-adik ku, TNI/Polri sumpah prajurit, mengabdi lah dengan bangsa. Itu lebih tinggi dari kepentingan yang lain. Baik itu, KPU, Bawaslu, anggota DPRD setia dengan bangsa dan Tuhan," ujar Sutrisno.
Sutrisno mengatakan jangan dibuat hal biasa, orang-orang memiliki wewenang yang melenceng di Pilgub Sumut, untuk memenangkan salah satu paslon. "Kalau melenceng sudah biasa itu, kebiasaan-kebiasaan itu, harus kita hilangkan," ucap Sutrisno.
Sutrisno mengingatkan dan menghimbau kepada Pj Gubernur Sumut, Pj Kepala Daerah lainnya, serta ASN hingga TNI/Polri sama-sama menjaga netralitas dan menjadi demokrasi di Pilgub Sumut berjalan dengan baik dan semestinya. "Kita tidak melihat konten dan media tidak melihat apa yang disampaikan pak Edy saat pengundian nomor urut, tentang demokrasi ini. Demokrasi bukan tetang kami, demokrasi tentang apa lagi dia. Kami jamak ya, dia itu tunggal, itu saja konotasinya. Demokrasi itu, tentang rakyat Sumatera Utara lebih dalam," sebut Sutrisno.
Abdul Rahim Siregar selaku Sekretaris Pemenangan Cagub dan Cawagub nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, mengingatkan Pj Gubernur Sumut untuk menjalankan saja tugas dan fungsinya di Pemprov Sumut, jangan jadi pemain di Pilgub Sumut ini. "Dengan proses kita kan memiliki fungsi-fungsi kita awasi, kita ada KPU, ada Bawaslu. Harusnya, pihak-pihak ini yang terdepan, meniupkan pluit itu yang pertama," kata Rahim.
Rahim merupakan anggota DPRD Sumut saat ini, mengungkapkan bahwa kalau Pj Gubernur Sumut, melakukan cawe cawe di Pilgub Sumut, menguntungkan salah satu paslon, masyarakat hingga bisa protes. "Paslon ini kita, sebagai pemain, pak Bobby. Kalau Pj (Gubernur Sumut) berbuat itu, harus lah ada teguran. Saya siap menyampaikan itu. Dari 25 September hingga 23 November 2024, mari kita adu opini. Artinya, demokrasi ini berjalan dengan baik. Siapa terpilih kita berharap nomor satu," jelas Rohim.
Politisi PKS ini, mengingatkan kepada Pj Gubernur Sumut dan penyelenggaraan lainnya, bila sudah melakukan yang menunjukkan tidak netral di Pilgub Sumut, untuk segera bertobat. "Kalau sudah melakukan itu, kalau bisa tobat lah. Kedepannya, tidak melakukan itu. Kita tunjukkan kedepannya, bagaimana Sumut mengedepankan demokrasi sebagai contoh dengan provinsi lainnya," kata Rohim.