Masih Kritis, Korban Kelamin Dipotong Selingkuhan Belum Bisa Dimintai Keterangan

Pisau berdarah (ilustrasi)
Sumber :
  • istockphoto

"Jadi, sama-sama sudah berkeluarga. Perempuan sudah punya 4 anak dan si laki-laki punya tiga anak," kata Suyatno.

Suyatno mengungkapkan kronologi kejadian 'potong' alay vital itu, berawal dari korban baru pulang kampung dari Kabupaten Mandailing Natal dan rencana ke Nias untuk bekerja. Tiba di Kota Sibolga, OG menelpon AST untuk bertemu untuk memadu kasih.

"Jadi begini, informasi dua Minggu lalu. Laki-laki pulang kampung, dari Nias. Kemudian, pada hari Sabtu pagi, sudah sampai di Sibolga. Jadi, menelpon dengan si perempuan. Supaya datang ke Sibolga, namun si Prempuan tidak mau, minta dijemput," jelas Suyatno.

Suyatno mengungkapkan AST menjemput pelaku, dari Kota Padangsidimpuan ke Sibolga. Dengan menumpang mobil travel, kemudian naik becak motor ke hotel dan check in.

"Dijemput lah, dari Padangsidimpuan ke Sibolga. Naik travel, turun di Padan Sibolga, kemudian naik becak ke hotel," kata Suyatno.

Untuk motif, Suyatno mengatakan korban mengajak pelaku untuk berhubungan badan. Tapi, ditolak AST. Tapi, OG mengancam menggunakan pisau disimpan didalam tas. Kemudian, dilaporkan korban mengancam pelaku akan menyebar video mesum di media sosial.

"Kalau menurut pengakuan, minta berhubungan. Perempuan tidak mau menolak. Jadi, setelah itu. Diambil laki-laki itu pisau di dalam tas. Kalau kau gak mau, ku habiskan kau," sebut Suyatno menirukan percakapan antara korban dengan pelaku.