Pilkada Tapsel 'Agak Laen', Dolly: Tidak Bermaksud Pertahankan Dinasti, Keberlanjutan Pembangunan

Dolly Pasaribu maju sebagai calon Bupati Tapsel periode 2024-2029 demi keberlanjutan pembangunan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

Namun saat wartawan bertanya kenapa Gus yang berkarir di level nasional dan provinsi turun gunung jadi calon bupati dimana daerah yang dituju adalah daerah anaknya main dalam hal ini Tapsel. Apakah ini bentuk ego, atau adanya intervensi keluarga selama kepemimpinan? Dimana antara keluarga mestinya saling dukung mendukung. Menurut Robert jawabannya seperti penjelasan di atas.

‘’Sebenarnya sudah saya buat dengan bahasa yang smothing yaitu memiliki kemampuan,’’ tandasnya.

Lain halnya dengan pendapat Shohibul Ansor Siregar. Pengamat politik yang aktif sebagai dosen FISIP UMSU kepada wartawan menyebut pertemuan petahana Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dengan nuda (paman) kandungnya Gus Irawan Pasaribu diduga adanya konflik di keluarga besar Yayasan Haji Pinayungan Pasaribu.

Orang mungkin menghubungkan konflik yang sudah menjadi rahasia umum antara Syahrul M Pasaribu dengan petahana Dolly Pasaribu. Sehingga di dua tahun kepemimpinan Dolly muncul istilah Bupati Natama dan Bupati Sipirok di kalangan masyarakat Taspel. Jika merujuk dalam filsafat “Anakhonhi do Hamoraon di Ahu” (dibaca: anakkokki do hamoran di au) memang sangat kuat dalam budaya Batak. Anak dianggap dan diperlakukan sebagai harta yang paling berharga dan kebanggaan orang tua. Di antara elemen-elemen nilai budaya yang paling bertahan dari ancaman korosi atau entropi dalam masyarakat Batak adalah pandangan mengenai anak dan kesediaan berkorban habis-habisan untuknya. Konsep anak dalam budaya Batak bahkan tak terbatas pada anak kandung.

Shohibul Ansor Siregar menyebut pertemuan keluarga di Pilkada Tapsel sebagai cara mempertahanan “Mahkota Dinasti Kerajaan Pasaribu” dimana keluarga yang telah berusaha membangun hegemoni ini, setelah tiga periode menguasai Tapsel, kini kembali ingin melanjutkan kekuasaan.

Menanggapi komentar tersebut, Dolly Pasaribu menegaskan tidak ada maksud untuk mempertahankan dinasti. ‘’Saya hanya berupaya mendapat kesempatan sesuai aturan,’’ tegas Dolly berbicara kepada wartawan di Medan lewat sambungan telepon whatsapp, Senin 19 Agustus 2024.

Dolly menyebut periodenya tidak genap 5 tahun, karena dirinya dilantik Februari 2021. Namun untuk keberlangsungan pembangunan dan agenda Pilkada Serentak maka pemilihan diadakan tanggal 27 November 2024 yang akan datang. Yang menjadi catatan penting, kata Dolly, di awal masa kepemimpinannya terjadi pandemi Covid-19 selama 2 tahun.