Pria Lansia di Simalungun Tewas Dibacok Keponakannya, Motifnya Sakit Hati Ditegur Pakaian Berserakan
- Dok Polres Simalungun
Tak lama, korban pun keluar menemui pelaku sambil membawa besi sepanjang satu meter. Cekcok antara keduanya pun terjadi. Lalu, korban memukul wajah pelaku menggunakan besi tersebut, yang kemudian memberi balasan bacokan ke wajah korban.
"Dikarenakan perbuatan yang dilakukan oleh korban, tersangka melakukan perlawanan dengan mengambil sebilah parang yang ada di pinggangnya dan mengayunkan sebilah parang tersebut ke arah wajah korban secara berulang-ulang," kata Esron.
Setelah korban tergeletak dengan berlumuran darah, pelaku menyeret tubuh korban dari lantai teras ke tanah. Lalu, parang tersebut dibuang pelaku di parit yang berada di depan rumah korban.
"Mendengar kejadian tersebut saksi Alex keluar dari rumah dan melihat korban sudah tergeletak di tanah dan wajahnya berlumuran darah, lalu melaporkan ke perangkat desa untuk diteruskan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Bangun," jelas Esron.
Menerima laporan kejadian pembacokan tersebut, Polres Simalungun dan Polsek Bangun turun ke lokasi kejadian serta langsung mengamankan pelaku. Kemudian, melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Sedangkan, jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mako Polsek Bangun, guna proses hukum selanjutnya.
Sementara itu, pelaku FS mengakui perbuatannya dan merasa bersalah, dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga.
"Saya menyesal Pak, Ferdi khilaf, tidak bisa menahan emosi, Ferdi memohon maaf kepada seluruh keluarga dan Ferdi siap mempertanggung jawabkan atas apa yang sudah Ferdi lakukan," kata FS.