PDIP Tutup Pendaftaran Bacagub Sumut, Edy Rahmayadi Kembalikan Formulir, Bobby Tak Daftar

PDI Perjuangan.
Sumber :
  • Istimewa/Facebook

VIVA Medan - Hanya empat Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sumut, yang mengembalikan formulir pendaftaran dan menyerahkan berkas persyaratan ke DPD PDI Perjuangan Sumut. Sedangkan, pendaftaran dan penjaringan di Pilkada Sumut tahun 2024, resmi ditutup.

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya menjelaskan Bacalon Gubernur Sumut, yang mengembalikan formulir dan berkas, yakni mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, Barry Simorangkir dan Abdul Aziz.

"Sudah tahap wawancara, sudah tutup penjaringan. Kalau mendaftar lagi bisa, pintunya di DPP PDIP," sebut Aswan saat dikonfirmasi VIVA Medan, Jumat 7 Juni 2024. Dengan itu, Aswan mengatakan bila ada Bacalon Gubernur Sumut, yang akan mendaftarkan kembali, bisa melalui pendaftaran di DPP PDI-P. Sedangkan, DPD PDIP Sumut sudah resmi ditutup pendaftaran dan penjaringan.

"Tahapan dijaring di tingkat DPD PDIP, sudah tutup dan bila terlambat mendaftar, bisa mendaftar di DPP," sebut Aswan. Disinggung kapan Fit and Proper Test Bacalon Gubernur Sumut?. Aswan mengatakan belum tahu dan masih dilakukan penjadwalan. Karena, tes wawancara bisa dilakukan di DPD PDIP Sumut dan bisa juga digelar di DPP PDIP, di Jakarta.

 

Rapat pengurus PDI Perjuangan Sumut di Kantor DPD PDIP Sumut.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

 

"Gubernur, belum dijadwalkan (tes wawancara). Kemungkinan akan diserahkan kepada DPP PDI-P. Kemungkinan langsung di Jakarta. Kita juga masih konsultasi dengan DPP PDI-P, dilakukan tes wawancara di DPD PDI-P Sumut atau di DPD PDIP di Jakarta," jelas Aswan.

Dari nama Bacagub Sumut, yang disebutkan. Tampaknya, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution tidak mendaftarkan diri ke DPD PDIP Sumut, untuk bertarung di Pilgub Sumut 2024.

Sebelumnya, Bobby Nasution, berkeinginan diusung dan didukung PDIP Perjuangan di Pilgub Sumut 2024. Merespon hal itu, Aswan menyebutkan apa disampaikan menantu Presiden RI, Joko Widodo itu, hanya basa-basi dihadapan publik.

"Semua bakal calon ingin diusung oleh semua partai, wajar kan?. Tapi, keinginan dia (Bobby Nasution) mau diusung PDIP hanya basa-basi saja itu, masih politik saja," sebut Aswan.

 

Edy Rahmayadi menyerahkan berkas pendaftaran Bacalon Gubernur Sumut yang diterima Ketua Umum DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

 

Aswan mengungkapkan bila dirinya, ingin diusung PDIP selama proses penjaringan bakal calon (Bacalon) Gubernur Sumut, tidak ada mengambil formulir dan mendaftarkan diri ke Kantor DPD PDIP Sumut, seperti yang dilakukannya terhadap partai politik, mengambil formulir dan mendaftarkan diri.

"Sebab sampai hari ini, tidak melakukan kegiatan apa pun, dengan PDIP, misalnya ambil formulir atau mendaftar dan sebagainya tidak dilakukan. Itu hanya basa-basi politik saja dihadapan politik saja," jelas Aswan.

Aswan menyadari Bobby Nasution tahu dengan sikap PDIP, bila mendaftarkan diri sebagai Bacalon Gubernur Sumut ke partai berlambang banteng itu. Pastinya, tidak akan dilayani.

"Kalau dia lakukan, tahu juga dia sikap PDIP yang akan dilakukan, pasti tidak dilayani juga. Tapi, tidak apa-apa, bagus juga," ucap Aswan.

Disinggung siapa berpeluang besar yang akan diusung PDIP di Pilgub Sumut?. Aswan mengungkapkan tidak ada nama suami Kahiyang Ayu itu. Tapi, melihat situasi dan kondisi, ada dua nama yakni mantan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan selaku kader PDIP dan mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Aswan mengatakan keduanya, sudah mengembalikan berkas dan mendaftarkan diri sebagai Bacalon Gubernur Sumut ke DPD PDIP Sumut. Tapi, ia mengatakan semua itu, keputusan ada di DPP PDIP, siapa sosok bakal diusung dan didukung di Pilgub Sumut tahun ini.

"Kalau melihat situasinya, dari sudah mendaftar ada dua nama, yakni satu Nikson Nababan selaku kader dan Edy Rahmayadi selaku incumbent. Dua nama ini, kalau mendaftar. Kita tidak tahu lah, DPP mempertimbangkan lagi, siapa tidak mendaftar tidak tahu kita (diputuskan DPP PDIP)," sebut Aswan.