Tinjau Bendungan Lau Simeme, Kapolda Sumut: Proyek Ini Bermanfaat Bagi Masyarakat
- Dok Polda Sumut
Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan produksi pangan. Manfaat lainnya adalah pengendalian kekeringan dimana bendungan dapat memastikan pasokan air yang cukup untuk keperluan masyarakat terutama untuk air minum dan pertanian.
Bendungan juga bermanfaat menahan banjir bandang yang terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan longsor. Pembangunan waduk yang menelan anggaran Rp 1,7 triliun itu dibangun melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket 1 dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya-PT Bumi Karsa (KKSO.
Paket 2 dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan-PT Andesmont Sakti (KSO), meliputi pekerjaan terowongan, bangunan pelimpah dan bangunan pengambilan. Saat ini progres pembangunan bendungan Lau Simeme sudah mencapai 50 persen dengan target Juni selesai atau 75 hari. Sementara untuk keseluruhan sudah 77 persen (bangunan, fasilitas dan supervisi).
Kapolda Sumut, Irjen Pol. Agung Setya menjelaskan meninjau langsung proyek Bendungan Lau Simeme bersama kasatker BWSS kementrian PUPR Maruli Simatupang dan beberapa pejabat terkait lainnya, agung mengatakan pembangunan bendungan harus berjalan dan tidak boleh ada yang menghalangi.
"Proyek strategis nasional ini, tentu untuk bermanfaat bagi masyarakat dan Polda Sumut akan mengawal proyek ini sampai tuntas," kata Agung, dikonfirmasi media, Sabtu 16 Maret 2024.
Agung menerangkan pembangunan bendungan lau simeme sangat dibutuhkan untuk mendukung lahan pertanian yang menjadi percarian utama masyarakat sumatera utara.
"Pembangunan Bendungan ini sudah mengikuti aturan dan terencana. Seperti terbitnya SK Penetapan area kerja (PAK) dari Menteri Kehutanan, izin pinjam pakai sudah keluar serta izin pelepasan hutan," jelas Agung.