Ancam Ekosistem dan Ekologi, Jerat Penyebab Utama Konflik Satwa Liar dengan Manusia

Diskusi Strategi Penyelamatan Satwa Liar dari Ancaman Jerat dan Perburuan.
Sumber :
  • VIVA MEDAN

 

Turnip menjelaskan, saat ini wilayah kelola masyarakat sekitar taman nasional Gunung Leuser (TNGL) bukan hutan lagi yang menjadi situasi tidak ideal dalam hal kesejahteraan satwa. Padahal sebelum menjadi kawasan, dulunya taman nasional memiliki hutan dengan status produksi yang masih utuh yang menjadi lalu lintas satwa-satwa liar yang keluar dari taman nasional.

Katanya, seharusnya masyarakat sekitar kawasan TNGL bisa menerima kehadiran satwa liar dengan tidak memasang jerat sebagai penghalang yang malah mengancam kehidupan satwa tersebut.

"Masyarakat harus bisa menerima kehadiran satwa liar ini di kawasan kelola mereka, dengan tidak memasang jerat tetapi barrier pembatas pada aktifitas mereka dengan kehadiran satwa. Sehingga satwa tetap bisa bergerak dan tanaman atau perkebunan warga tidak terganggu," ujar Turnip.

Soal penegakan hukum, Turnip menjelaskan, tahun ini pihaknya menangkap pelaku dari sebuah perusahaan yang melakukan jerat di batasan kawasan TNGL. Pelaku memasang lebih dari 100 jerat, yang menjerat sepasang Beruang Madu di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.

Kasus ini sudah dalam tahap persidangan. Selain itu, pihaknya juga menemukan indikasi keterlibatan oknum yang harusnya bagian dari penegak aturan masuk ke dalam kawasan mencoba mengambil satwa liar.

"Ini sedang dalam proses dan kita tetap prinsip semua sama dihadapan hukum siapa pun jika tertangkap tangan kita akan proses hukum," tegasnya.