Generasi Milenial dan Z dalam Mitigasi Pencegahan Konflik SARA pada Pemilu 2024
- Istimewa/MEDAN VIVA
Berkaitan dengan SARA para milenial perlunya kehadiran pemerintah dalam hal pengetahuan dan edukasi untuk menghindari terjadi ujaran kebencian dan Konflik SARA. Kehadiran pemerintah perlu mengandeng para milenial dan figur yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi generasi milenial dan Z.
Tokoh milenial yang mempunya basis pengikut di media sosial, Facebook, Instagram, Twitter , Youtube dan Tiktok. Pemerintah perlu menggandeng Tokoh Agama ustaz, pendeta dan lain-lain, yang masih kategori Kaum Milenial, serta tokoh-tokoh milenial dari berbasis Daerah, Suku dan Ras dalam hal pencerahan dan edukasi untuk menjaga dan menghindari terjadi konflik SARA pada generasi muda.
Bagi para generasi muda harus bisa menjadi bagian dari Gerakan Idielisme dalam menjaga demograsi yang jujur dan adil, generasi muda milenial dan Generasi Z harus bisa menjadi Agen Perubahan perbaikan demograsi di Indonesia dalam menangkal terjadinya penyimpangan yang membuat demograsi rusak, banyak peluang bagi Generasi Milenial untuk menjadi bagian dari pengawasan Pemilu yang jujur.
Selain dari bagian dari penyelengara Generasi muda juga bisa berpartisifasi baik secara individual dan kelompok sebagai bagian public parsitisifasi dalam mendukung demograsi yang bersih. Dan perlunya generasi muda untuk bisa menghindari segala jenis sosial media yang menimbulkan potensi konflik SARA, dalam hal bermedia sosial juga bagaimana bisa generasi muda.
Untuk menjaga komentar dalam unggahan video dan stetmen yang bentuk penghinaan saling menghujat dan sear vido-vido hoax yang tidak jelas sumbernya. Karena kita hawatir akan terjadinya pelangaran Undang-Undang ITE yang nantinya bisa menghambat karir dan masa depan kalau sudah terjerat kasus Hukum.