7 Peserta UTBK-SNBT di USU Diduga Curang, Ternyata Warga Jakarta, Bengkulu dan Jambi
- BS Putra/MEDAN VIVA
"Kita tidak pernah melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan kepada kami. Selama ini, kami murni menggunakan teknik-teknik pembelajaran melalui bimbingan belajar. Tanpa menggunakan tanpa bantuan-bantuan teknologi-teknologi khusus. Apalagi, sampai berbuat curang," ucap Antonius.
Meski diterpa isu miring terkait praktik kecurangan, Antonius mengungkapkan pihaknya tetap fokus dan konsisten menjalankan bisnis bimbingan belajar ini kedepannya. Antonius menjelaskan Einstein Medical merupakan bimbingan belajar yang resmi berdiri sejak tahun 2017 dan memiliki metodologi pembelajaran yang profesional dan kompeten dengan tenaga pengajar yang telah memiliki pengalaman di bidangnya.
Antonius menjelaskan Einstein medical sendiri, menetapkan kepada para muridnya minimal melakukan 30 kali tatap muka pembelajaran, dengan tenaga pengajar untuk memperoleh hasil yang maksimal.
"Minimal untuk masuk ke fakultas kedokteran, kita harus menempuh 30 kali pertemuan. Untuk menguasai materi-materi dan soal yang sudah kita sediakan, lalu kita ulangi lagi lagi minimal tujuh hari sebelum tes dan kembali kita review lagi," jelas Antonius.
Atas tudingan tersebut, mulai dari pemasangan alat perekam dan bayar dengan harga yang fantastis. Antonius mengatakan pihaknya menanggapi santai dan tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Kemudian, Antonius mengataskan setelah melakukan audit internal diseluruh lapisan dan pihak terkait.
Einstein Medical menyimpulkan bahwa tuduhan terkait pemasangan alat perekam semuanya tidak benar dan murni itu semua dari pihak eksternal bimbingan belajar einstein medical.