Kapolrestabes Medan Beberkan Penangkapan Warga Berujung Tewas: Belum Ada Sprindik

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.
Sumber :
  • Dok Polrestabes Medan

Gidion mengungkapkan hasil visum atau otopsi jasad BS, disinkronkan dengan keterangan saksi-saksi, yang melihat peristiwa dugaan penganiayaan terhadap almarhum BS.

"Ini sejalan dengan keterangan saksi, yang di TKP melihat bahwa bapak BS waktu itu, berboncengan dengan salah satu temannya, insial P. Kemudian, disergap anggota lah, terjatuh dari sepeda motor dan terjadi pergumulan, dilihat benturannya sangat terjadi, kalau terjadi pendarahan, pasti ada benda tumpul membentur," jelas Gidion.

Gidion menduga penganiayaan terhadap BS juga terjadi saat dalam perjalanan menuju Mako Polrestabes Medan, untuk dimintai keterangan.

"Dalam perjalanan (dibawa ke Polrestabes Medan) terjadi kekerasan, tapi kita harus pastikan ini harus clear dengan proses penyidikan," ujar perwira polisi melati tiga itu.

Imbas kasus dugaan penganiayaan terhadap BS ini, sebanyak 7 personel Polrestabes Medan dilakukan penempatan khusus atau Patsus, guna mempermudah proses penyidikan selanjutnya.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan anggota secara internal, personel yang melakukan penangkapan saat itu dengan upaya paksa, yaitu 6 orang personel awal. (Sekarang) ada 7 personel kami lakukan pendalaman secara internal," kata Gidion.

Gidion mengungkapkan ketujuh personel tersebut, saat dilakukan pemeriksaan secara intensif, terhadap dugaan pelanggaran kode etik.