Tahun Terakhir Edy dan Ijeck Pimpin Sumut, Jangan Tinggalkan Catatan Buruk Harmonisasi Hubungan

Pengamat Politik Sumut, Dr Arifin Saleh Siregar.
Sumber :
  • (Istimewa)

VIVA - Masa jabatan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur SumutMusa Rajekshah sekitar 9 bulan. Sehingga tahun terakhir menjabat, jangan tinggalkan catatan buruk tentang harmonisasi hubungan.
Hal itu, disampaikan oleh Pengamat Politik Sumut, Dr Arifin Saleh Siregar kepada VIVA, Rabu 4 Januari 2023. Ia mengatakan yakinkan publik bahwa tidak ada apa-apa diantara kedua kepala daerah tersebut.
"Mereka jangan sampai meninggalkan catatan buram, untuk sepasang kepala daerah ini. Apa lagi, tinggal 9 bulan lagi. Lebih bagus mereka memperbaiki hubungan yang sudah untuk memperbaiki lagi dan waktu masih ada. Mereka cuma menyakini publik, antara mereka tidak ada apa-apa," sebut Arifin.
Arifin mengatakan Edy dan Ijeck memimpin rapat langsung di hari pertama kerja di Tahun 2023 ini, Senin kemarin, 2 Januari 2023. Dinilai sangat baik. Sehingga harus ditunjukkan kepada publik, benar-benar mereka saling dukung, saling kerja sama. Dan tidak sebaliknya, tidak sindir, tidak saling menghujat dan tidak menjauhi.
Baca juga:
"Panggung-panggung untuk menunjukkan ke publik masih banyak. Sehingga diujung masa periode ini, publik mencatat mereka tidak ada apa-apa. Masa buram itu, tidak tercipta. Tidak meninggalkan catatan buruk, masih bisa ini untuk diperbaiki," kata Dekan FISIP UMSU itu.
Edy dan Ijeck diminta untuk mengabaikan informasi dari kanan-kiri yang bisa mempengaruhi hubungan mereka diujung masa kepemimpinan mereka ini. Karena, ia menilai pasangan ini, diawal sangat solid dan kenal jauh-jauh hari sebelum ada Pilkada atau jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara.
"Komunikasi antara mereka harus diperbaiki, kalau mereka tokoh politik, komunikasi politiknya harus diperbaiki. Kedua mereka harus ingat sejarah, jangan lupa sejarah mereka bisa bersama, kenapa bisa satu pasangan, kenapa mereka bisa seiring dan sejalan. Mereka itu, harus melihat sejarah itu. Harus diingat dan dilihat kebelakang itu. Dari sejarah itu, bisa berjalan kembali," jelas Arifin.
Arifin mengungkapkan untuk Edy dan Ijeck memiliki kans besar untuk kembali maju di Pilkada Sumut tahun 2024. Tapi, kembali lagi ke hati terkait dengan hubungan yang kurang harmonis untuk segera diperbaiki lebih baik lagi kedepannya.
"Kalau kita bicara politik, tetap ada. Dalam konteks politik, semua hal bisa saja terjadi. Persoalannya, ketidak harmonisan ini, sudah masuk ke rasa atau ke hati?. Kalau sudah masuk ke rasa dan ke hati, ini yang sudah diobati. Kalau dalam konteks politik, semua hal bisa terjadi," jelas Arifin.
Untuk hubungan tidak harmonis ini, Arifin menilai tidak mempengaruhi kinerja mereka sebagai Kepala Daerah. Karena, ada masing-masing OPD yang bisa menjalankan tugas dan fungsinya.
"Pertama kalau mereka tidak harmonis tinggal menambah bahan pergunjingan, di kalangan ASN, di kalangan pengamat, di kalangan kelompok. Kalau kinerja tidak pengaruh signifikan, karena sudah ada mengerjakan itu semua bagian masing-masing OPD. APBD sudah disahkan, tinggal dilaksanakan saja," pungkas Arifin.
Permudah Masyarakat Mengakses Buku, Pemprov Luncurkan Aplikasi D-Litera dan Tiba di Sumut