Perkokoh Etika Penyelenggara Negara, BPIP Gandeng USU Gelar FGD Keteladanan Elit Politik
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Forum Group Discussion (FGD) Memperkokoh Etika Penyelenggaraan Negara Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara di Auditorium USU, Jumat 1 November 2024.
FGD ini mengangkat tema soal "Keteladanan Elit Politik", menghadirkan Prof Dr M Amin Abdullah selaku Dewan Pengarah BPIP, berbagai narasumber nasional seperti Prof Dr Juanda pakar hukum tata negara, Ir Suraiya Kamarauzzaman, Dicky Sofjan PhD, Prof Iwan Pranoto dan RP Dr Johanes Haryatmoko. Kemudian Feri Amsari, Prof Ir Samsul Rizal, Iwan Mistokhizzaman, Amich Alhumam dan Prof Dr Lely Arrianie
Prof Dr M Amin Abdullah selaku Dewan Pengarah BPIP mengatakan saat ini masalah etik jadi sorotan. Terutama persoalan etik yang masih jauh dari kata ideal.
"Kehidupan berbangsa dan bernegara kita oke tapi tidak baik-baik saja. Peristiwa macam-macam ya terkait dengan etik. Makanya itu yang kita angkat. Dalam ideologi pancasila itu sudah kuat sekali ya, pemersatu bangsa, kebhinekaan, tetapi ketika kita praktik di dalam ekonomi, kemiskinan, itu masih jauh. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu masih jauh," kata Prof Amin yang juga menjadi moderator dalam FGD tersebut.
Menurutnya, saat ini terjadi kerapuhan etik yang jadi sorotan dan tak bisa dibiarkan. Apalagi menyangkut berbagai lini kehidupan.
"Apa yang sebetulnya terjadi ini, kerapuhan etik. Jangan dibiarkan begitu saja, harus dikoreksi dari waktu ke waktu. Maka kalau nanya tujuannya apa, salah satunya memperbaiki bagaimana pelajaran ideologi pancasila itu ke depan. Mengaitkan etik, bagaimana indek kinerja utama kementerian dan juga untuk masyarakat pada umumnya, organisasi sosial, keagamaan, tetapi juga pemerintahan baru. Kita bekali, apa yang terjadi di lapis bawah ini seperti ini," beber pria yang merupakan pakar hermeneutika.