Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi diwakili tim pemenangan mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sumut 2024, di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Kota Medan, Sabtu 20 April 2024.
Tim Pemenangan Edy Rahmayadi disambut langsung oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Sutarto dan sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut lainnya.
"Benar (tim pak Edy Rahmayadi mengambil formulir Cagub Sumut di PDI Perjuangan," ucap Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Sutarto, saat dikonfirmasi VIVA Medan.
Sutarto yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Sumut itu, mengatakan tim Edy Rahmayadi datang ke Kantor DPD PDI Perjuangan untuk mengambil formulir pendaftaran sebagai Cagub Sumut, sekitar pukul 10.00 WIB.
"Tadi pagi, sekitar Pukul 10.00 WIB di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut," jelas Sutarto.
Selain mantan Pangkostrad itu, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan sudah pertama kali mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran sebagai Cagub Sumut bersama perlengkapan berkas ke DPD PDI Perjuangan. Nikson Nababan langsung menyerahkan formulir tersebut, kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon pada Sabtu lalu, 6 April 2024.
Sebelumnya, mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyatakan dirinya akan kembali bertarung di Pilkada Sumut tahun 2024, untuk merebut kursi orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumut periode 2024-2029.
Gubernur Sumut periode 2018-2023 ini, mengatakan dirinya berniat akan menjadi pemimpin atau Gubernur Sumut, dengan cara yang halal. Tapi semua itu, Edy mengatakan tidak lepas semua itu, atas izin Allah SWT.
"Saya sudah putuskan untuk menjadi Gubernur Sumut lagi," ucap Edy saat merayakan ulang tahunnya ke-63 di kediamannya, di Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Minggu 10 Maret 2024.
Ketua TPD AMIN Sumut ini, mengaku sudah berkomunikasi kepada sejumlah partai politik, untuk mengusungnya pada Pemilihan Gubernur Sumut 2024. Edy mengatakan semua itu, juga harus mendapatkan doa dan dukungan dari masyarakat Sumut sendiri.
"Tapi itu baru niat saya. Selanjutnya, seluruhnya tergantung rakyat, karena rakyat yang memilih siapa pemimpin yang diharapkannya. Yang pasti saya tidak mau menjadi pemimpin dengan cara yang tidak halal," jelas mantan Pangkostrad itu.
Edy berbagai cerita pengalaman hidupnya, saat menjadi prajurit TNI hingga menjadi Gubernur Sumut. Apapun jabatan yang pernah didudukinya selama ini, adalah karena karunia dari Allah SWT. Baik karirnya di militer sampai menjadi Pangdam I Bukit Barisan dan Pangkostrad, Ketua Umum PSSI, maupun menjadi Gubsu di periode 2018-2023.
"Tanpa karunia Allah SWT, Edy Rahmadi menyakini, tidak mungkin dia dapat menduduki posisi - posisi tersebut. Karena saya berasal dari keluarga yang mengalami kesulitan secara ekonomi," jelas Edy.
Edy juga bercerita, bagaimana dahulu, ibunya harus bangun dari tidurnya pada pukul 02.00 WIB, untuk membuat kue. Kemudian pagi harinya, Edy Rahmayadi, bertugas mengantar kue-kue itu kepada para pelanggan. Ke beberapa kantor dan toko kue. Edy mengaku pernah mengantar kue ke Makodam I Bukit Barisan.
Saat berada di sana dia tertegun dan berdoa, agar satu saat dia bisa berkantor di situ. Begitu juga ketika Edy Rahmayadi, suatu ketika diajak orangtuanya bermain di taman yang berada di depan rumah dinas Gubsu di Jalan Jenderal Sudirman, diapun tertegun dan ingin sekali tinggal di rumah itu.
"Dan doa saya terjawab. Saya menjadi Pangdam dan Gubsu. Apa itu namanya kalau bukan karunia Allah SWT," sebut mantan Ketua Umum PSSI itu.
Karena itulah, menurut Edy Rahmayadi, niatnya untuk kembali maju menjadi Gubsu, benar-benar tulus. Katanya, bila nanti rakyat memilihnya, maka dia akan melaksanakan tugas dengan baik. Yakni, menjalankan amanah yang diberikan rakyat dengan penuh tanggungjawab.