Pengusutan Viral Suara Forkopimda Batubara Menangkan Paslon 02 Tetap Lanjut, Ini Alasan Bawaslu

Rekaman suara yang diduga menyebutkan forkopimda Kabupaten Batubara untuk memenangkan salah satu capres viral.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

Amin juga membeberkan kronologi penelusuran rekaman audio viral di media sosial itu. Berawal Sabtu malam, 13 Januari 2024, sekitar Pukul 20.47 WIB. Pihaknya, menerima informasi terkait dengan rekaman itu. Pada malam itu, langsung digelar rapat pleno dan diputuskan untuk melakukan penelusuran.

Bobby Ditangkap Polisi, Diduga Menghina Suku Pakpak

"Kami dalam hasil rapat itu, memutuskan melakukan penelusuran terkait video (rekaman) viral," sebut Amin.

Pada Senin 15 Januari 2024, pihak Bawaslu Kabupaten Batubara melakukan klarifikasi terhadap 4 pejabat Forkopimda Batubara, yakni Kajari Batubara, Amru Siregar. Kemudian, Pj Bupati Batubara, Nizhamul, Kapolres Batubara, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb dan Dandim 0208 Asahan Muhammad Bassarewan. Keempat pejabat tinggi di Kabupaten Batubara itu, juga diambil sempel suara mereka masing-masing.

Diisukan Tewas Diterkam Harimau, Ternyata Wanita Lansia Ini Dibunuh Kekasihnya

"Kami juga meminta izin, mengambil sampel rekaman suara masing-masing, kemudian kita dalam hasil keterangan tersebut, kita juga meminta kesediaan mereka, diambil rekaman suaranya dan menandatanganinya di atas materai," jelas Amin.

Pada sore harinya, Bawaslu Kabupaten Batubara melakukan rapat pleno terkait dengan penelusuran hingga pencocokan atau membandingkan suara keempat Forkompinda Batubara dengan rekaman audi yang viral di media sosial itu.

Viral! Aksi Pencurian Pipa Besi Jembatan di Siang Bolong, Polisi Ringkus Pelaku

Amin mengatakan dengan analisis secara awan dengan melakukan pembanding suara tersebut, dilakukan Bawaslu Kabupaten Batubara. Dengan itu, menyimpulkan bahwa tidak ada kemiripan suara tersebut, keempat Forkopimda Batubara dengan rekaman yang viral tersebut.

"Hasilnya bahwa Bawaslu Batubara, setelah menyandingkan rekaman video viral, dengan rekaman yang kami minta, dari masing masing Forkopimda itu. Kami menganalisa secara awam, bahwa kami tidak menemukan kesamaan atau tidak identik (tidak ada kemiripan suara)," kata Amin.

Halaman Selanjutnya
img_title