UAH Super Series III, Ijeck Sebut Ajang Persiapan Atlet Tenis Meja Sumut Hadapi PON 2024
- Istimewa/VIVA Medan
Menurut UAH, dalam berbuat Almarhum Haji Anif bukan sekedar berpikir untuk dirinya atau sekedar memberikan aura positif tapi tapi bagaimana almarhum juga bisa memberikan manfaat-manfaat yang nyata dimana ia berpijak.
“Jadi saya menginginkan spirit itu meluas bukan hanya menjadi yayasan yang suport masjid dengan target membangun 99 masjid, menyediakan kendaraan-kendaraan pembersih masjid, tapi juga menginspirasi kita semua,” jelas UAH.
UAH Super Series III, lanjut UAH bukan sekedar mengakomodasi cabor tenis meja, tapi juga ditujukan untuk mendorong semangat nasionalisme anak-anak muda.
“Kami ingin tunjukan ada atlit-atlit muda dari Indonesia yang akan menyampaikan pesan untuk dunia bahwa kita punya jiwa nasionalisme yang kuat, kita punya kesadaran yang kokoh membangun negeri dan kita juga berikhrar kalau kita adalah sosok-sosok yang akan mengisi nilai-nilai kebangsaan ini ke depan. Jaringan kami bukan hanya di Indonesia tapi juga belahan dunia dan pertandingan ini akan dilihat,” kata UAH.
Melalui event ini juga, UAH ingin menujukkan kesan bahwa agama itu bukan hanya ditemukan di masjid.
“Tapi value dari agama sejatinya adalah menyebar di semua aktovitas kita semua. Kami bukan ingin membatasi tapi atlet yang mengikuti event ini spesial pakai legging, kami ingin tunjukkan selalu ada harmoni, nilai spiritual dan nasionalisme yang disatukan lewat olahraga,” katanya.
“Ketiga poin yang ingin kami sampaikan event ini akan terus berlanjut, kita tambah kualitasnya dan ini gak semua orang berhak untuk mendaftar dia mesti punya capaian tertinggi dulu apakah dia pernah ikut Sea Games, atlet nasional atau PON baru kemudian bisa menyertakan dua di bawahnya,” katanya.