Pembangunan Sumut, Gubernur Edy : Grand Disain Perlu Melibatkan Arsitek
- Dok Pemprov Sumut
VIVA Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta pada Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah, khususnya terkait penataan dan keindahan bangunan. Kota yang tertata rapi, tentunya memberikan kesan kemandirian bangsa itu sendiri.
Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat menghadiri sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APTARI di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU) Jalan Dr Mansyur Nomor 9 Medan, Selasa kemarin, 16 Agustus 2023. Pembukaan itu ditandai dengan pemukulan gondang sembilan oleh seluruh pengurus APTARI.
"Pembangunan di Sumut, saya minta ada campur tangan APTARI agar disain bangunan ini dapat lebih terlihat bagus dan rapi, yang tujuannya dapat mengimbangi bangunan di Eropa. Kita lihat keindahan dan kerapian kota kita di sini juga ada peran dari arsitek. Maka dari dalam penentuan grand disain ini perlu melibatkan arsitek, dalam pelaksanaan pembangunan," ucap Edy Rahmayadi.
Hadir di antaranya Ketua APTARI Yulianto Purwono Prihatmaji, Rektor USU Muryanto Amin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumut Agus Tripriyono, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut Alfi Syahriza, Pengurus APTARI serta ribuan mahasiswa teknik USU.
Menurut Edy Rahamayadi, keindahan dan kerapian kota dapat diperoleh bila dikerjakan oleh pemerintah dan ahlinya yakni APTARI. Oleh karena itu, kedepan Edy Rahamayadi meminta APTARI dapat duduk bersama dengan pemerintah, untuk mendiskusikan mengenai grand disain yang akan dikerjakan.
"Tentunya ini dapat menjawab semua persoalan yang telah terjadi dalam tata ruang selama ini, agar lebih baik dan tertata kembali. Sumut juga terus melakukan pembangunan di antaranya pembangunan sport centre," katanya.
Sementara itu, Ketua APTARI Yulianto Purwono Prihatmaji menyampaikan, sampai saat ini ada delapan Perguruan Tinggi arsitek di Indonesia, yang terus mencetak mahasiswa handal dalam bidang arsitek. Diharapkan delapan kampus ini tentunya dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.