Peluncuran Buku Islamophobia Musuh Peradaban

Peluncuran buku Islamphobia.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengapresiasi peluncuran buku 'Islamophobia Musuh Peradaban' yang diselenggarakan oleh Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Medan, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Rabu 19 Juli 2023.

Rektor USU Dilaporkan ke Bawaslu, Tim Hukum Edy-Hasan Beberkan Dugaan Keperpihakan Musyanto Amin ke Bobby Nasution

Dengan adanya buku tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pengaruh negatif dari Islamophobia, yang dapat menghancurkan peradaban bangsa Indonesia. Islamophobia juga merupakan upaya pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa Indonesia dan kembali menguasai bangsa ini.

"Saya apresiasi, dengan terbitnya buku Islamophobia Musuh Peradaban ini. Kita harapkan buku ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat akan bahaya dari upaya memecah persatuan di Indonesia," ucap Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumut Ismail P Sinaga yang mewakili Gubernur Sumut.

Ridha-Rani Kerahkan 9.978 Saksi, Kawal Indikasi Kecurangan Oknum Camat dan Lurah Libatkan Kepling

Hadir di antaranya, Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Syafii, Toloh Masyarakat yang juga mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Anggota DPD RI Faisal Amir, Pengurus KAHMI Medan serta anggota KAHMI Medan.

Ismail P Sinaga pada kesempatan itu juga menyampaikan beberapa progres pembangunan yang terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut pada pengurus KAHMI, seraya meminta dukungan dan saran pada KAHMI atas segala pembangunan yang dilakukan untuk kemajuan masyarakat Sumut.

Diduga Berpihak ke Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Besok Rektor USU Dilaporkan ke Bawaslu

Sementara itu, Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Syafii mengatakan, bahwa Islamophobia tidak lebih dari taktik penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia. Islamophobia merupakan cara untuk membuat kerusuhan dan perpecahan pada masyarakat Indonesia.

"Indonesia bisa hancur kalau sedikit saja ada pemicu kerusuhan. Mereka menunggu perpecahan di bangsa Indonesia yang dengan itu mereka masuk dengan rencana yang sudah ditentukan," ucap Muhammad Syafii.

Halaman Selanjutnya
img_title