KNGI Tinjuan Kawasan Geosite Kaldera Toba, Jelang Revalidasi oleh UGGp
- Istimewa/MEDAN VIVA
“Harapannya dengan verifikasi awal dari kami dan melibatkan beberapa stakeholder seperti TC UGGp, Pemprov Sumut, Kemenkomarves, Kementerian Pariwisata serta BPODT dapat memberikan rute perjalanan serta persiapan terbaik di Geo point yang akan dikunjungi oleh asesor. Dengan perbaikan-perbaikan yang sedang dikerjakan dann memberikan yang terbaik harapannya kita bisa lolos kembali mendapat predikat serta dukungan para pihak terkait, harapannya Geopark Kaldera Toba bisa lolos kembali,” ujar Yunus.
Yunus menambahkan kedatangan para Asesor pada tanggal 1-5 Agustus 2023. Tahun 2020 Geopark Kaldera Toba ditetapkan masuk UGG, sehingga setelah 4 tahun kewajiban kita melakukan laporan progress dan mereka akan datang setelah membaca seluruh laporan yang akan kita sampaikan kepada UNESCO Global Geopark. Mereka akan melakukan revalidasi setelah beberapa dokumen yang telah kita berikan.
“Kita akan menyajikan beberapa tempat atau lintasan terbaik dan unggulan yang cukup memiliki harapan untuk lolos revalidasi. Dengan mendapatkan Kembali predikat UNESCO untuk Kaldera Toba, kita akan membuka pintu untuk bekerjasama dengan jejaring internasional. Geopark berada di kurang lebih 52 negara dan terdapat 170 UGG di dunia, sehingga akan memberikan promosi geopark kaldera Toba ke seluruh dunia. Kewajiban kita mengangkat dan mempromosikan dengan warisan geologi, warisan keanekaragaman hayati dan kebudayaan yang luar biasa di Danau Toba,” tambahnya.
Ketua Harian Toba Caldera Unesco Global Geopark, Mangindar Simbolon mengatakan kunjungan Tim Pra Revalidasi dari Komite Nasional Geopark Indonesia yang turun ke kawasan Geopark Kaldera Toba untuk melihat persiapan dan memberikan masukan terhadap persiapan sebelum Asesor datang.
“Kita telah melihat beberapa lokasi yang sudah dipersiapkan untuk dikunjungi Asesor UNESCO. Dengan keterbatasan waktu, tidak semua lokasi dikunjungi sehingga beberapa lokasi saja yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Mulai dari Muara, Tipang, Tele dan Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba, Hariara Pohan, Kampung Ulos Lumban Suhi Toruan, Pantai batu hoda, rumah kaca, Huta Siallagan, Taman Eden, Kawasan Toba Caldera Resort dan Monkey Forest Sibaganding,” jelas Mangindar.
Mangindar menambahkan tujuannya agar Pariwisata di Kawasan Danau Toba yang berbasis alam, budaya dan berkelanjutan serta ramah lingkungan yang merupakan bagian sustainable development goals yang merupakan kesepakatan dunia untuk pembangunan ke depan. Dalam revalidasi ini merupakan tahap pertama karena kita telah diterima pada tahun 2020. Harapan kita hasil penilaian ini mendapat Green Card.
“Kita sudah berupaya untuk mendapat rekomendasi yang akan didapatkan dari UNESCO Global Geopark. Geopark Kaldera Toba sudah menjadi Destinasi Pariwisata sejak dulu, hanya saja masyarakat kita harus dibenahi agar menjadi pelaku pariwisata yang baik dan benar, agar partisipasi masyarakat meningkat dan pada akhirnya ekonomi masyarakat menjadi lebih baik,” kata Magindar.