Gubernur Sumut Tak Ingin F1 Power Boat Bikin Macet Seperti Ajang Rally
- VIVA
VIVA - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta persiapan pelaksanaan F1 Power Boat (F1H20) Danau Toba, 24 hingga 26 Februari 2023 dilakukan dengan baik. Mantan Pangkostrad itu, menyindir kegiatan Kejurnas Rally Danau Toba 2022, membuat kemacetan di kawasan Parapat, Danau Toba.
“Belajar dari rally sebelumnya, kita tidak ingin event ini malah menyebabkan kemacetan luar biasa," sebut Gubernur Edy, saat rapat koordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali di Labersa Hotel & Convention Centre, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis 12 Januari 2023.
Sindiran kegiatan Rally ini, bukan kali ini saja. Gubernur Edy melontarkan ucapan yang sama saat memimpin rapat persiapan F1H20 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan, Rabu kemarin, 11 Januari 2023. Sehingga perlu dilakukan persiapan arus lalulintas dengan baik, agar tidak menimbulkan kemacetan seperti Rally tahun lalu.
Baca juga:
- F1 Power Boat Danau Toba, Menpora Zainudin : Ajang Promosi Pariwisata di Dunia
- F1 Power Boat Danau Toba Diyakini Berdampak Ekonomi Rp 212 Miliar
- Kapolda Sumut Pastikan Perlengkapan F1 Power Boat Tiba di Pelabuhan Belawan 10 Februari 2023
“Apalagi ini, event dunia sudah pasti akan mengundang puluhan ribu penonton, kita paham betul karakter masyarakat kita, karena itu harus kita persiapkan betul-betul, lalu lintas, parkir, rekayasa arus lalu lintas dan lainnya,” jelas Gubernur Edy.
Menurut Edy berbagai keuntungan akan diraih Sumut sebagai tuan rumah pembuka seri F1 Powerboat ini, seperti sisi ekonomi, pariwisata dan juga popularitas untuk Danau Toba.
"Ini kesempatan emas bagi Sumatera Utara dan Danau Toba, kita banyak mendapat keuntungan dari ajang ini, oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkannya begitu saja," kata Gubernur Edy.
Mantan Ketua Umum PSSI itu, berkeinginan persiapan dilakukan benar-benar matang untuk kesuksesan F1 Powerboat Seri 2023 dunia ini. Kemudian, dilakukan kordinasikan yang baik terarah untuk seluruh setekholder yang terkait.
“Ini event besar dunia, kita tidak ingin Sumatera Utara mendapat nilai negatif di mata dunia,” jelas Gubernur Edy.